WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kabar buruk datang dari Gaza, Palestina, saat umat muslim merayakan Tahun Baru Islam, Jumat (27/6/2025).
Karena tentara Israel secara tioba-toba kembali menyerang warga Palestina yang bertahan di jalur Gaza.
Tanpa ampun mereka ditembaki dengan senapan canggih, hingga menewaskan 14 orang.
Menurut ulasan Al Jazeera, ke-14 orang yang tewas itu sedang berdiam di wilayah utara Gaza.
Baca juga: Kejam! Israel Tembak Warga Gaza yang Ambil Bantuan Makanan Lebih dari 20 Menit
Sebelumnya, Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pasukan Israel menewaskan 46 orang lainnya yang menunggu bantuan di wilayah Palestina.
Sementara kelompok hak asasi manusia dan badan-badan PBB mengecam sistem distribusi makanan yang didukung AS.
Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan, bahwa 21 orang tewas dan sekitar 150 orang terluka oleh tembakan Israel di dekat titik bantuan di Gaza tengah pada Selasa pagi.
Kemudian, 25 orang lainnya tewas dalam insiden terpisah di Gaza selatan.
Baca juga: Gencatan Senjata Mulai, Israel Gempur Gaza, 78 Warga Palestina Tewas Dalam Sehari
"Setiap hari kami menghadapi skenario ini: korban tewas, luka-luka, dalam jumlah yang tak tertahankan," kata paramedis Ziad Farhat, dikutip dari Gilf Times.
"Rumah sakit tidak dapat menampung jumlah korban yang datang," sambungnya.
Tekanan juga meningkat terhadap kelompok bantuan swasta yang didukung AS dan Israel, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang dibawa ke wilayah Palestina pada akhir Mei untuk menggantikan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepala badan PBB, menyebut sistem itu sebagai "kekejian".
Baca juga: Donald Trump Minta Gencatan Senjata saat Iran Terus Gempur Israel, tapi Acuh saat Gaza Dibombardir
Sementara juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Thameen Al-Kheetan, mengecam "persenjataan pangan" di Gaza.
Wilayah yang dihuni lebih dari dua juta orang itu menderita kondisi seperti kelaparan.
Hal itu setelah Israel memblokir semua pasokan dari awal Maret hingga akhir Mei dan terus memberlakukan pembatasan, menurut kelompok hak asasi manusia.