"Bayangkan mas, kita pada waktu itu dapat 338 baliho. Bayangkan itu, jadi kantor Pol PP di Jakarta Utara didatangi oleh FPI dan suruh masang lagi jam 11 malam. Kan gendeng itu, kalau kayak gitu. Tambah mendidih darah, wah jadi," kata Dudung geram.
Baca juga: Nyanyikan Lagu Ngambang, Vianty Arvy: Meski Liriknya Terdengar Sedih, Tapi Kita Bisa Tetap Goyang
Baca juga: Anggota Komisi VII DPR F-PKS Mulyanto: Lebih Baik Ahok Fokus Mendorong Pembangunan Kilang GRR Tuban
Baca juga: Seksi dan Elegan, Anggun C Sasmi Pamer Kenakan Swimsuit Bikini dan Pemotretan di Negara Afrika
"Memang mereka ini siapa, mereka ini siapa. Disitu saya bilang, ini negara harus hadir. Jadi negara harus hadir. Kalau dibiarkan ini bahaya," ujar Dudung.
"Itu Pol PP sudah ketakutan. Mereka didatangin bawa parang dan sebagainya. Masa kita diem aja," ujar Dudung.
Seperti diketahui kala itu, selaku Pangdam Jaya, Dudung beraksi melucuti baliho yang mendukung Rizieq Shihab di kawasan DKI Jakarta.
Baca juga: Kento Momota dan Semua Peserta BWF World Tour Finals Melihat Matahari Terbenam di Jimbaran
Baca juga: Hasil Undian BWF World Tour Finals 2021: Greysia/Apriyani Tantang Jongkolphan/Rawinda dari Thailand
Ancaman Dudung membubarkan FPI kemudian menyusul dari aksinya tersebut. Ia menilai organisasi masyarakat, yang kini sudah dibubarkan, itu tidak bisa bertindak seenaknya.
"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," kata Dudung di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (20/11/2020).(bum)