Dia menambahkan, fenomena pasangan calon tunggal itu muncul karena telah menjadi strategi baru untuk memenangkan pilkada dengan cara menghambat kehadiran pasangan calon lainnya.
"Beratnya persyaratan pencalonan menjadi salah satu pemicu kehadiran calon tunggal."
"Ketentuan syarat dukungan kursi DPRD 20 persen atau 25 persen pemilu DPRD, berat dan mahalnya syarat untuk menjadi calon perseorangan," tambahnya.
31 Daerah Berpotensi Calon Tunggal
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengungkapkan, terdapat sekitar 31 daerah penyelenggara Pilkada 2020 yang berpotensi memunculkan calon tunggal.
"Dari data yang kami olah, 31 daerah calon tunggal, terdiri dari 26 kabupaten dan 5 kota," ungkap Titi.
31 daerah itu di antaranya Kota Semarang, Sragen, Kediri, Boyolali, Pematan Siantar, Kota Surakarta, Wonosobo, dan Kabupaten Semarang.
• Wakilnya dari Gerindra, Partai Prabowo Setuju Usung Bobby Nasution di Pilwalkot Medan
Lalu, Klaten, Buru Selatan, Kebumen, Ngawi, Kabupaten Blitar, Gowa, Balikpapan, Gorbogan, Wonogiri, Banyuwangi, Sopeng, Gunung Sitoli, dan termasuk beberapa daerah di Papua.
Dia menjelaskan, data 31 daerah itu diperoleh dari perkembangan informasi di media massa.
"Saya mencoba melakukan riset beberapa hari belakangan, riset media."
• UPDATE 5 Agustus 2020: Pasien Positif Covid-19 di Secapa AD Tinggal 172 Orang
"Dinamis, perkembangan pencalonan masih berlangsung," ujarnya.
Menurut dia, data 31 daerah itu masih berpotensi berubah.
Hal ini, kata dia, karena melihat kontestasi politik di Indonesia yang cenderung mengusung pasangan calon pada saat-saat akhir.
• Satu Pegawai Positif Covid-19, Pengadilan Negeri Jakarta Barat Ditutup Sepekan
"Cenderung dinamis. Pilkada (Indonesia) cenderung injury time."
"Tidak berbasis program, gagasan, dan ideologi," ujarnya.
Apalagi, dia menambahkan, penetapan pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih akan dilakukan pada 23 September 2020.
• Besok Pelanggar Ganjil Genap Mulai Ditindak, Pengendara Dibagikan Bendera dan Bunga
"Calon definitif ditetapkan tanggal 23 September, bisa sangat berubah," tambahnya. (Chaerul Umam)