Wanita Ber-Tank Top dan Rok Mini yang Tergeletak di Tengah Jalan ini, belum Diketahui Identitasnya

Penulis: Vini Rizki Amelia
Editor: Mohamad Yusuf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pedagang mencoba memindahkan wanita yang tak diketahui namanya yang tergeletak di jalan sembari merontah-ronta dan meracau sendirian di Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Kamis (14/5/2020).

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wanita muda yang meronta serta meracau di tengah Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Kamis (14/5/2020) sekitar pukul 21.00, belum diketahui identitasnya.

Wanita muda itu mengenakan tank top putih dan rok mini biru.

Lalu ia meronta-ronta sambil merebahkan diri di tengah jalan tepatnya di depan gedung bekas Kampus LP3I Pasar Minggu mengarah ke Pancoran atau sebelum lampu merah Robinson.

Kendaraan yang melintas pun berusaha menghindari.

Sementara warga di sekitar tampak kebingungan.

Pasalnya, wanita yang tidak diketahui identitasnya itu hanya meronta-ronta.

• Pernyataannya Terkait Corona Viral, Indira Kalistha unggah Dukungan Terhadap Dirinya

• Salah Sasaran, Anggota Dewan di Kota Bekasi ini Terima Bansos Jawa Barat

• Dari Stasiun KRL, Kini Bisa Naik Bus PPD Gratis, Catat Lokasinya

• Viral Terjadi Penumpukan Penumpang, Ini Aturan Baru Bandara Soekarno-Hatta pada Sistem Antrean 

Salah seorang mencoba meminggirkan wanita tersebut.

Namun karena takut, warga menyeretnya ke pinggir jalan.

Setelah itu wanita itu sempat berdiri dan menghampiri beberapa warga.

Namun ia kembali terjatuh.

Terdapat sedikit luka merah dan sedikit berdarah di bagian lutut kanan wanita tersebut.

"Saya nggak tahu dia dari mana, tiba-tiba sudah begitu (terlentang di jalanan), ada mungkin sekitar 10 menitan yang lalu dia seperti itu," kata Andi (35) seorang pedagang rokok pinggir jalan kepada Warta Kota, Kamis (14/5/2020).

Andi pun mengaku selama wanita tersebut berada di jalan, tak ada satu pengendara maupun warga yang coba mendekat untuk menolong.

Seorang pedagang mencoba memindahkan wanita yang tak diketahui namanya yang tergeletak di jalan sembari merontah-ronta dan meracau sendirian di Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Kamis (14/5/2020). (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

• Prisia Nasution: Om Henky Sudah Tidak Sakit Lagi

• Weni Panca: Henky Solaiman Tak Pernah Jaga Jarak dan Senang Bercanda

• Cerita Sakit Kanker Usus yang Diderita Henky Solaiman Sebelum Meninggal, Enggan Jalani Perawatan

• BREAKING NEWS: Aktor Senior Henky Solaiman Meninggal Dunia

Dirinya pun mengaku tak berani mendekat karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan lantaran tak menenali wanita tersebut sebelumnya.

Sementara Jay (28), yang merupakan warga sekitar kejadian mengatakan hal yang sama mengenai alasan dirinya hanya berani melihat perilaku wanita asing tersebut dari jauh bersama beberapa warga lainnya.

"Ya bagaimana, kondisi lagi kayak gini juga, takut kenapa-kenapa, corona atau apa gitu. Karena kita di sini juga nggak ada yang kenal dia," tutur Jay.

Namun begitu, Jay mengaku melihat sang wanita berawal saat ada sebuah mobil minibus tipe Daihatsu Sigra atau Toyota Calya berwarna silver yang berhenti tepat di bawah jembatan atau di depan Halte Sekolah.

Seorang pedagang mencoba memindahkan wanita yang tak diketahui namanya yang tergeletak di jalan sembari merontah-ronta dan meracau sendirian di Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Kamis (14/5/2020). (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

"Pertama itu mobilnya sempat berhenti, terus tiba-tiba dia keluar sambil jatuh, nggak lama mobil itu jalan nggak tahu kemana," katanya.

Meski mengetahui sejak awal sang wanita keluar sambil jatuh, Jay tak memberanikan diri untuk menghampiri sekedar mengecek kondisi sang wanita itu.

"Dari jauh memang kayak cekcok gitu dari dalam mobil, terus keluar jatuh. Kita mau menolong ya bagaimana, nggak berani takutnya disangka ikut campur," akunya.

• Wali Kota: Pertanian Perkotaan Kuatkan Ketahanan Pangan di Jakarta Utara Hadapi Pandemi Covid-19

• Cuaca Jumat 15 Mei 2020 Jakarta Cerah Berawan pada Siang, BMKG: Cuaca di Bogor dan Depok Berawan

• UPDATE Virus Corona Jakarta Kamis (14/5/20), 5.617 Warga Positif Covid-19, Sebanyak 466 Meninggal

Setelah hampir 18 menit berada di jalan, seorang pria yan merupakan pedagang pasar mencoba memberanikan diri menghampiri untuk memindahkan wanita tersebut ke pinggir jalan.

Sang pedagang pun langsung menarik kedua kaki wanita itu dan menyeretnya hingga tiba di tepi jalan agar tak terlindas kendaraan lain ataupun mengganggu pengguna jalan lainnya.

Sebuah tas gemblok kecil berwarna putih, sepatu hak tinggi pink dan satu unit ponsel milik wanita tersebut ikut diamankan pedagang yang langsung jalan pergi ke arah pasar seusai memindahkan wanita itu.

• Airin Sinyalir Perpanjang Masa PSBB Kota Tangsel: Kita Tunggu Pak Gubernur

• Jelang Lebaran, Ada 114 PMKS Termasuk Manusia Gerobak di Kota Bekasi Diamankan ke Rumah Singgah

• Terungkap Jumlah Penumpang dan Rute Penerbangan saat Terjadi Penumpukan di Bandara Soetta

Tak lama setelah dipindahkan, wanita itu kemudian mencoba bangun dan kembali jalan menuju ke tengah jalan namun dalam langkah pertamanya yang goyah itu pun kemudian jatuh dan menabrak pengendara motor yang sedang berhenti untuk melihat ada apa dengan wanita berambut pirang itu.

Hingga pukul 21.30, wanita itu masih berada di lokasi kejadian namun telah berpindah dan duduk di anak tangga paling bawah dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

• Soeharto atau Sultan Hamengku Buwono IX Penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Jawabannya

• Ditembak Sniper Berjarak 7 Meter saat Sedang Sholat, Aneh Peluru Gagal Meluncur ke Arah Soekarno

• Periksa 9 Pasar di Jakarta Pusat, Dinas KPKP Pastikan Tak Ada Kasus Daging Sapi Dicampur Daging Babi

AR (20) gadia belia diamankan polisi bersama tiga rekannya lantaran aksi franknya terjangkit Covid-19 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sabtu, (9/5/2020). (KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T)

Prank sebagai Penderita Covid-19 di 2 RS

Ini kasus prank yang tidak lucu dan dilakukan seorang wanita belia berinisial AR (20 tahun).

Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bone, Sulawesi Selatan kemudian menetapkan wanita itu sebagai tersangka (TSK) dalam kasus candaan atau prank di dua rumah sakit Bone.

Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Bone, AKP Mohammad Pahrun melalui pesan singkat, pada Rabu (13/5/2020)..

• Pemulung Mengaku Miskin Tapi Ternyata Rumahnya Hampir 3 Lantai, Ada Dermawan Merasa Kena Prank?

• Srikandi Pasundan Kawal Kasus Video Prank Ferdian Paleka, Ucapkan Selamat ke Polisi Saat Tertangkap

"Kami sudah amankan dan sudah ditetapkkan sebagai tersangka sejak semalam," kata Pahrun.

Pelaku adalah seorang gadis berinisial AR dan masih berusia 20 tahun.

Ia dikenakan Pasal 14 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun.

• RIZAL Ramli Sebut Politisi PDI Perjuangan Ngawur Usul Cetak Uang Rp 600 Triliun untuk Wabah Corona

 Sementara ketiga rekannya yakni ES (19), ADL (21) dan DA (22) dijadikan saksi dalam kasus ini.

"Ketiganya dijadikan saksi dengan pengawasan dan wajib lapor. Ketiganya telah dikembalikan ke orang tua mereka untuk dilakukan pembinaan," ucap Pahrun.

Kasus ini bermula pada Jumat (8/5/2020) pukul 02.00 Wita saat mereka meminum minuman keras di sebuah indekos di Jalan Salak, Kelurahan Jeppe, Kecamatan Taneteriattang Barat.

Setelah itu AR masuk ke dalam kamar indekos. Sementara tiga rekannya berada di luar.

• Usia 14 Tahun Kuasai 6 Bahasa Asing, Penyanyi Opera Plus Berstatus Mahasiswa di Univesitas Ternama

Tiba-tiba ketiga rekannya mendengar AR mengigau.

Mereka pun masuk ke kamar dan melihat AR dalam keadaan kejang-kejang.

Ketiganya, kata Pahru,n langsung membawanya ke Puskesmas Watampone.

Sesampai di Puskesmas, salah satu rekannya turun untuk memberitahukan ke petugas medis bahwa ada temannya yang tidak sadarkan diri.

Kondisinya sesak napas dan kejang-kejang.

• Lagu Tiara Dirilis di Platform Musik Digital, Dul Jaelani Tunda Garap Video Klip Akibat Virus Corona

Mendengar hal itu, petugas di Puskesmas Watampone mengarahkan untuk membawanya ke Rumah Sakit Hapsah.

Setiba di Rumah Sakit Hapsah dilakukan pertolongan pertama.

Di sana AR sadar dan menyampaikan kepada ES bahwa dirinya harus diperiksa dan dites corona.

Sebab, ia mengaku telah kontak dengan kakeknya di Papua yang teridikasi positif virus corona.

• KABAR Gembira! Puluhan Artis Akan Tampil di Konser Solidaritas Bersama Jaga Indonesia Sabtu 16 Mei

Pihak Rumah Sakit Hapsah pun menganjurkan agar AR di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru karena memiliki fasilitas penanganan virus corona.

Menurut Pahrun, setiba di RSUD Tenriawaru, AR berpura-pura pingsan.

Salah satu dari rekannya menyahut bahwa lebih baik diperiksa corona karena pernah kontak dengan kakeknya yang positif Covid-19.

Mendengar hal tersebut, petugas medis kemudian mengarahkan ke ruangan pemeriksaan Covid-19 dan ditangani dengan protokol Covid-19.

• Sering Menangis di Malam Hari, Denada Beruntung Memiliki Aisha dan Emilia Contessa

Setelah diperiksa suhu tubuhnya normal sekira 36,9 derajat celcius.

Petugas medis juga tidak menemukan gejala Covid-19.

"Saat diperiksa suhunya bagus, tidak ada tanda-tanda Covid-19," ujar Pahrun.

 Bahkan ketika dilakukan pemeriksaan AR berpura-pura pingsan.

Saat dilihat oleh petugas medis, ia menutup matanya, ketika petugas medis mengalihkan perhatian ke arah lain, ia membuka matanya.

• Soal SMP Belajar dari Rumah TVRI Materi Garis dan Sudut, Kamis 14 Mei 2020

Justru petugas medis mencium bau alkohol dari AR. Petugas berkeyakinan bahwa AR hanya mabuk dan tidak terindikasi Covid-19.

Petugas medis pun kemudian memanggil ketiga rekannya untuk membawa pulang.

Ketiga temannya pun kemudian membawa AR ke mobil.

Setiba di mobil AR berteriak "ku prank ko (saya prank kamu)".

• Soeharto atau Sultan Hamengku Buwono IX Penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Jawabannya

"Dipanggil temannya, ambil temanmu mabuk dia. Sesampai di mobil dia teriak ku prank ko (saya prank kamu)," ujarnya.

Pahrun mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain-main atau melakukan dengan perbuatan prank di masa pandemi Covid-19.

"Jangan main-main dengan perbuatan prank. Kasihan petugas medis yang bertugas dikerjai seperti itu. Semoga ini menjadi pembelajaran," imbaunya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Prank" Petugas Medis Kejang-kejang dan Mengaku Positif Corona, Gadis Ini Ditangkap",  Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq

Berita Terkini