Virus Corona
RIZAL Ramli Sebut Politisi PDI Perjuangan Ngawur Usul Cetak Uang Rp 600 Triliun untuk Wabah Corona
Cetak uang Rp 600 triliun dikomentari ekonom Rizal Ramli dengan menyebut pemikiran politisi PDI Perjuangan ngawur.
* Cetak uang Rp 600 triliun untuk atasi Covid-19
* Ketua Banggar DPR setuju BI cetak uang Rp 600 T
* Rizal Ramli sebut pemikiran politisi PDI Perjuangan ngawur
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Ekonom Dr Rizal Rami menyebut anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan berkomentar secara ngawur terkait pencetakan uang yang diusulkan oleh pemerintah.
Seperti diketahui, DPR mengurulkan kepada pemerintah agar meminta Bank Indonesia (BI) mencetak uang guna menanggulangi pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Seperti diketahui, kebijakan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah berpengaruh negatif terhadap perekonomian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia internasional secara umum.
Karena itu, muncul usulan agar BI mencetak uang Rp 600 triliun untuk menutupi kesulitan likuiditas keuangan pemerintah.
Menurut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi PDIP Said Abdullah, usulan itu masuk akal, terutama dari sisi inflasi yang kerap kali dikhawatirkan.
• Jual Rp 10 Juta Uang Palsu, Tersangka Pencetak Uang Palsu di Tangsel Cuma Diberi Upah Rp 500.000
• Ketua Umum Golkar Bela Sri Mulyani, Soal Sebutan Menteri Pencetak Uang
Menurut Said Abdullah, seperti dimuat CNBCIndonesia, mencetak uang Rp 600 triliun hanya akan menciptakan inflasi 5-6 persen, tidak terlalu besar. Karena itu, dia setuju dengan keinginan pemerintah tersebut.
Berita terkait pernyataan politisi PDI Perjuangan itu kemudian di-share di akun twitter Rizal Ramli.
Mantan Menko Kemaritiman pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini pun memberikan komentar terhadap berita tersebut.
"Itu komentar ngawur. Dasar anak TK," ujar Rizal Ramli.
Simak komentar lebih lengkap dalam cuitan berikut ini.
@RamliRizal: Itu komentar ngawur. Dasar anak TK (ikon wajah menyeringai 2 kali). Itu bukan cetak uang. Itu total intervensi BI di pasar valuta sampai Mei, sebagian cadangan devisa itu dari uang pinjaman.
Kopas: BI Sudah 'Cetak Uang' Rp 500 Triliun Lebih
Cetak Uang