KEPALA Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan, pihaknya mencatat ada 265 warga yang menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Angka tersebut terhitung sejak periode awal Januari hingga 10 Maret 2020.
"Dari Januari sampai per 10 Maret di Jakarta Timur ada 265 kasus, 265 pasien."
• Sebut Jakarta Aman, Mahfud MD Nilai Formula E Ditunda karena Rugi Kalau Tidak Banyak yang Tonton
"Tidak ada kasus yang meninggal dunia," kata Indra saat dikonfirmasi, Jumat (13/3/2020).
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang perkembangbiakannya begitu pesat saat musim penghujan.
Meski di awal tahun Jakarta sempat dilanda banjir berkepanjangan, berdasarkan data, terjadi penurunan penderita DBD di seluruh Jakarta dibandingkan tahun lalu.
• TERMINAL 3 Bandara Soekarno-Hatta Sempat Gelap Gulita, Kata Angkasa Pura II Ada Gangguan Teknis
Kasus DBD di seluruh Jakarta yang terjadi selama 2020, yakni 275 kasus pada Januari, 600 kasus pada Februari, dan 95 kasus pada Maret 2020.
Sedangkan data kasus DBD di seluruh Jakarta pada awal 2019, yakni 989 kasus pada Januari 2019, 1.569 kasus pada Februari 2019, dan 1.983 kasus pada Maret 2019.
"Walaupun menurun, kita tetap harus waspada."
• KRL Disebut Rawan Virus Corona, Penumpang: Santai Saja, Hidup Mati Ditentukan Allah
"Mengingat, berdasarkan berita yang ada di beberapa daerah, terdapat lonjakan kasus DBD," ujar Indra.
Menurut Indra, sejumlah wilayah Jakarta Timur yang terendam banjir beberapa waktu lalu, menyebabkan timbulnya tempat berkembang biak nyamuk penular DBD.
"Terutama di area outdoor yang sulit atau tidak terjangkau, seperti barang bekas (botol, bekas air mineral dan lain-lain)."
• Imbas Virus Corona, Mulai April Karyawan Bakal Gajian Full Tanpa Dipotong Pajak Selama 6 Bulan
"Akan terisi oleh air hujan dan menjadi tempat potensial perkembangbiakan nyamuk penular DBD," jelas Indra.
Sebelumnya, Komisi IX DPR meminta pemerintah turut memperhatikan penanganan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang melanda beberapa daerah.
"Jangan terlena dengan covid-19 (virus corona)."
"Karena DBD ini juga sudah KLB (kejadian luar biasa) kondisinya," ujar Anggota Komisi IX DPR Mufida Kurniasih di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
• Jelang Pemilihan Wagub DKI, Ahmad Riza Patria Bakal Lobi Megawati
Penyakit DBD telah melanda masyarakat yang tinggal di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Lampung.
Berdasarkan data yang ada, kata Mufida, korban meninggal karena DBD mencapai 80 orang lebih, dengan jumlah pasien sebanyak 14 ribu lebih.
"Ini lebih banyak dari pasien covid-19 dan juga korban dari covid-19," ucap Mufida.
• RAJA Belanda Menyesal dan Minta Maaf Pemerintahnya Lakukan Kekerasan Saat Jajah Indonesia
Melihat kondisi tersebut, politikus PKS itu menyebut anggota Komisi IX berbagi tugas dalam melakukan pemantauan upaya pemerintah menangani DBD dan virus corona.
"Kami berbagi tugas, siapa supervisi covid-19, siapa supervisi DBD."
"Dan kami minta pemerintah benar-benar harus serius memperhatikan kesehatan masyarakat dari segi macam jenis virus."
• Dua dari Total 19 Pasien Virus Corona Dinyatakan Negtif, tapi Belum Boleh Pulang
"Virus dengue ini akan lebih tinggi bahayanya dibandingkan dengan covid-19, tapi tidak boleh gampangin covid-19."
"Jadi perlu dibikin satu kesatuan kerja," sambung Mufida.
Di Bekasi 109 Kasus
Warga Kota Bekasi diminta mewaspadai wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tercatat, pada awal tahun 2020, ada 109 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Diminta warga untuk waspada dan lakukan pemberantasan sarang nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, Rabu (11/3/2020).
• Raja Belanda Minta Maaf Jajah Indonesia, Mahfud MD Bilang Begini
Tanti menerangkan, data 109 pada Januari-Februari 2020, terdiri dari Bulan Januari 45 kasus, dan Februari ada 64 kasus DBD.
Jumlah kasus DBD tahun 2020 menurun hampir 50 persen dengan jumlah DBD pada tahun 2019 lalu.
"Di tahun 2019 ada 199 kasus, tahun 2020 ada sekitar 109 kasus," ujarnya.
• Divonis Lepas oleh MA, Karen Agustiawan Langsung Ingin Kelonan dengan Suaminya
Dari sejumlah kasus DBD yang ada di Kota Bekasi, Tanti menyebut yang meninggal hingga kini belum ada.
"Tahun 2020 ini belum ada, tahun lalu ada satu orang," ucapnya.
Dinkes Kota Bekasi terus melakukan upaya untuk menekan jumlah kasus DBD, pihaknya menyosialisasikan ke warga maupun beberapa pihak terkait.
• Kejagung Masih Tempuh Upaya Hukum Atas Vonis Lepas Karen Agustiawan, Mahfud MD Bilang Sudah Inkrah
Sosialisasi itu berisi kewajiban melakukan pemantauan jentik nyamuk dan pemberantasannya.
"Kami juga tiap kelurahan ada tim jumantik (juru pemantau jentik)."
"Kader atau tim berkeliling ke rumah-rumah dan lokasi rawan yang menjadi tempat nyamuk," beber dia.
• Meski Tak Jabat Ketua Dewan Kehormatan Lagi, Zulkifli Hasan Sebut Amien Rais Selalu Spesial di PAN
Tanti menambahkan, pihaknya juga ada program satu rumah satu jumantik.
Bahkan, pemilik rumah diwajibkan menjadi tim jumantik bagi rumahnya sendiri.
Dinkes juga berkoordinasi dengan Pukesmas agar wilayahnya gencar melakukan gotong royong membersihkan lingkungannya masing-masing.
• DAFTAR Pejabat Dunia yang Terjangkit Virus Corona, Menteri Kesehatan pun Kena
"Kami juga imbau agar masyarakat rutin melakukan 4M, menutup, menguras, mengurus, dan memantau."
"Karena semua ini kembali lagi ke masyarakatnya dalam berperilaku sehat," paparnya.
Sementara, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 51 warga terkena demam berdarah dengue (DBD) selama Januari-Februari 2020.
• Komisi IX DPR Ingatkan Pemerintah: Jangan Terlena Virus Corona, DBD Sudah KLB!
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Irfan Maulana mengatakan, 51 penderita DBD terdiri dari Januari mencapai 30 orang, sedangkan pada Februari mencapai 21 orang.
Ia menyebut angka ini menurun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
"Tren menurun dibandingkan periode sebelumnya," kata Irfan, Rabu (11/3/2020).
• Korupsi di Jiwasraya Rugikan Negara 16,81 Triliun, Jaksa Agung: Siapapun Terlibat Saya Perkarakan
Irfan mengungkapkan, pada Januari 2020 ada 85 kasus, kemudian pada Februari mencapai 153 kasus.
Untuk keseluruhan pada tahun 2019 kasus DBD di Kabupaten Bekasi mencapai 512.
"Maka dari itu dilihat secara data angkanya menurun," jelas dia.
• 7 dari 13 Pasien Baru Tertular Virus Corona Setelah Pulang dari Luar Negeri, Ada Suami Istri
Adapun faktornya, Irfan menambahkan karena peralihan musim dari panas ke hujan.
Untuk pencegahan, kata dia, intansinya memaksimalkan peran satu rumah untuk satu jumantik.
Ia juga meminta warga peran serta dalam memantau dan memberantas jentik nyamuk.
• MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Mahfud MD: Ya Kita Ikuti Saja
"Tugasnya mendeteksi jentik nyamuk aedes aegypti."
"Lakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk), kegiatan ini harus digiatkan kembali," paparnya. (*)