PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS melalui voting, pada Rabu (18/12/2019).
Trump bukanlah Presiden pertama AS yang dimakzulkan oleh DPR.
Trump menghadapi satu tuduhan penyalahgunaan kekuasaan karena meminta Ukraina menyelidiki mantan Presiden Joe Biden yang menjadi penantang Demokrat dalam pemilihan presiden 2020.
• Pengacara yang Serang Dua Hakim Divonis Enam Bulan Penjara, Hukumannya Tinggal Satu Bulan
Dalam sejarah 243 tahun berdirinya AS dengan 45 presiden, setidaknya ada tiga nama presiden lain yang mengalami nasib di-impeachment, berikut ini daftarnya:
1. Andrew Johnson (1869)
Andrew Johnson merupakan Presiden ke-17 AS (1865-1869).
Ia adalah presiden pertama yang dimakzulkan oleh DPR AS.
Johnson diajukan untuk dimakzulkan setelah memecat Menteri Perang Edwin M Stanton dan menggantinya dengan Jenderal Lorenzo tanpa persetujuan senat.
• Anies Baswedan Pastikan Tanda Tangan di Piagam Penghargaan untuk Diskotek Colosseum Cetakan Mesin
Padahal, dalam aturan AS saat itu pemecatan menteri perlu disetujui oleh senat.
Johnson dimakzulkan pada Mei 1868.
Dalam voting itu DPR kekurangan satu suara, dan membuat Johnson melanjutkan kepemimpinannya hingga masa jabatannya.
2. Richard Nixon (1978)
Namanya erat dikaitkan pada kasus Watergate di Kantor Komisi Nasional Partai Demokrat pada Juni 1972.
Ia sendiri merupakan senator dari Partai Republik.
Pemakzulan pada Nixon ditengarai karena Nixon mencoba menutup-nutupi keterlibatan Gedung Putih pada kasus itu.
• Bocah yang Tewas Digorok Belum Lama Rayakan Ulang Tahun, Ayahnya Bekerja Sebagai Bank Keliling
Nixon diduga memasang alat penyadap di kantor Demokrat, dengan mengerahkan alat negara dari FBI dan Kementerian Pertahanan Kehakiman untuk menutupi kejadian tersebut.
Ia mengundurkan diri pada 8 Agustus 1978, sebelum proses voting pemakzulan dilakukan DPR.
3. Bill Clinton (1999)
Presiden ke-42 AS ini dimakzulkan DPR dengan dua pasal, setelah debat berlangsung 14 jam saat itu.
Ia dimakzulkan dengan pasal kejahatan berat dan perbuatan tercela.
DPR menuntutnya lantaran telah berbohong di bawah sumpah dewan juri federal dan menghalangi keadilan.
• KPK Gelar 87 Kali Operasi Tangkap Tangan pada 2016-2019, Jadi Pembuka Jalan ke Perkara Lain
November 1995, Bill Clinton diketahui berselingkuh dengan Monica Lewinsky, pekerja magang berusia 21 tahun.
Ia dan Lewinsky, kerap melakukan pertemuan seksual di Gedung Putih.
Suami Hillary Clinton ini disumpah dan membantah tuduhan hubungan seksual itu.
• Kondisi Terkini Ayah Gorok Anak Hingga Tewas di Tangerang, Usus Terburai, Leher Luka Parah
Namun kemudian, sumpah tersebut palsu dan akhirnya mengakui perselingkuhan itu.
Clinton juga pernah digugat oleh mantan pegawai negara bagian Arkansas Paula Jones, karena tuduhan pelecahan seksual.
Ia dimakzulkan pada voting DPR yang berlangsung pada Februari 1999.
• PPATK Ungkap Ada Kepala Daerah Punya Rekening Kasino tapi Tak Diproses, Wakil Ketua MPR: Bikin Gaduh
Bill Clinton menyelesaikan masa jabatan hingga 2001.
Sebelumnya, DPR Amerika Serikat (AS) memutuskan memakzulkan Presiden Donald Trump setelah melakukan voting pada Rabu (18/12/2019) malam.
Dikutip dari VOA Indonesia, keputusan pemakzulan Presiden Donald Trump muncul setelah dua pemungutan suara yang dilangsungkan terhadap dua pasal yang dinilai telah dilanggar oleh Presiden Trump, memperoleh dukungan dari mayoritas anggota DPR.
Pasal pertama menyebutkan, “menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan politik/pribadi.”
• Dua Calon Anggota Dewan Pengawas Ini Disambut Baik Pegawai KPK, ICW Tolak Siapapun Pilihan Jokowi
Sedangkan pasal kedua menyebutkan, “menghalang-halangi upaya Kongres mencari keadilan” sama-sama didukung oleh 229 suara.
Tidak ada satu anggota Faksi Republik pun yang memberikan dukungan.
Senat diperkirakan akan melangsungkan sidang peradilan atas hasil keputusan DPR ini pada awal Januari mendatang.
• BEGINI Cara Habib Husein Cabuli Pasiennya, Hipnotis dan Rayu Lalu Gerayangi Korban yang Tertidur
Presiden Trump adalah presiden ketiga yang dimakzulkan dalam sejarah 243 tahun Amerika, setelah Andrew Johnson tahun 1868 dan Bill Clinton tahun 1998.
Saat DPR melangsungkan pemungutan suara pemazulan, Presiden Trump justru menyampaikan pidato dalam pawai politik di kota Battle Creek, Michigan.
DPR AS menggelar pemungutan suara untuk memakzulkan Presiden Donald Trump, dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres atasnya.
• KPK Sudah Jerat Anak Buah Kepala Daerah yang Punya Rekening di Kasino Luar Negeri
Sidang lengkap DPR yang dikuasai Partai Demokrat berlangsung sekitar enam jam, disusul pemungutan suara atas dua Pasal Pemakzulan yang dituduhkan atas Trump.
Karena kelompok Demokrat menguasai DPR, hasil pemungutan suara sudah bisa dipastikan.
Trump akan menjadi presiden ketiga yang dimakzulkan dalam sejarah AS yang sudah berusia 243 tahun.
• Jokowi: Simpan Uang Kok di Kasino?
Kemudian, Trump akan diadili dalam sidang Senat yang dikuasai Partai Republik bulan depan, tapi kemungkinan besar Senat tidak akan menurunkannya dari jabatan.
Kemarin, Trump mengirim surat sepanjang enam halaman kepada ketua DPR Nancy Pelosi, dan menuduh pihak Demokrat melakukan “usaha kudeta” terhadapnya.
Trump juga menuduh lawan-lawannya “melancarkan perang terbuka untuk meruntuhkan demokrasi Amerika.”
• FOTO-FOTO Jokowi Kunjungi Lokasi Ibu Kota Baru, Mobil Menteri Sempat Terperosok di Pinggir Jurang
Ketua DPR Pelosi menyebut surat Trump itu sebagai “sangat memuakkan.”
Hari Rabu pagi Trump mengirim pesan Twitter untuk melanjutkan serangannya atas kelompok Demokrat.
“Apakah anda bisa percaya bahwa saya akan dimakzulkan hari ini oleh kelompok Radikal Kiri."
• BOCORAN Anggota Dewan Pengawas KPK, Ada Ketua Jilid Satu Hingga Hakim yang Paling Ditakuti Koruptor
"Orang-orang Demokrat yang tidak mampu melakukan apapun, dan SAYA TIDAK MELAKUKAN SUATU KESALAHANPUN!"
"Hal seperti ini jangan terjadi lagi atas presiden lainnya. Marilah kita BERDOA.”
Sidang pemungutan suara untuk memakzulkan Trump itu akan diadakan kira-kira bersamaan waktunya dengan pidato kampanye Trump di negara bagian Michigan.
• Driver Ojol Protes Iis Dahlia, Dianggap Tak Beretika dan Rendahkan Pengemudi Ojek Online
Michigan adalah salah satu negara bagian yang dimenangkannya dalam pemilu tahun 2016.
Fraksi Partai Demokrat sebelumnya telah mengajukan dua pasal dakwaan untuk memakzulkan Trump, yakni penyalahgunaan kekuasaan.
Trump didakwa pasal pemakzulan setelah diduga menekan Ukraina untuk membuka penyelidikan korupsi terhadap anak Joe Biden, demi menguntungkan pencalonannya di pemilihan presiden 2020.
• Jokowi Bilang Kasus Jiwasraya Terjadi Sejak 10 Tahun Lalu, Erick Thohir Janji 6 Bulan Beres
Demokrat juga mendakwa Trump dengan pasal mencoba menghalangi penyelidikan Kongres terkait pemakzulan lantaran menolak hadir dalam sidang.
"Sangat tragis bahwa perilaku ceroboh Presiden membuat pemakzulan sangat diperlukan."
"Dia (Trump) membuat kami tidak memiliki pilihan lain," ucap Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi, sebelum membuka pemungutan suara di Gedung Capitol.
• RUU Perlindungan Tokoh Agama Masuk Prolegnas, Maruf Amin Bilang karena Maraknya Dugaan Kriminalisasi
Sebanyak 233 kursi DPR AS dikuasai Demokrat, sementara 197 sisanya diduduki Partai Republik.
Sementara, sejumlah politikus Partai Republik menuding Demokrat takut menghadapi Trump lagi di pemilu 2020 sehingga berupaya memakzulkan presiden.
Trump selanjutnya akan disidang Senat. Senat, yang didominasi Partai Republik, membutuhkan suara minimal dua pertiga untuk benar-benar memakzulkan dan mendepak Trump dari Gedung Putih. (Rina Ayu)