PENGAMAT terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan, ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pagi tadi, merupakan balas dendam atas kematian pimpinan ISIS Abubakar al-Baghdadi.
"Serangan bom itu merupakan balas dendam atas kematian Abubakar al-Baghdadi ISIS yang tewas dalam serbuan pasukan Amerika," kata Stanislaus saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (13/11/2019).
Stanislaus mengaku sebelumnya telah memprediksi serangan teror akan terjadi sebagai respons atas kematian Abubakar al-Baghdadi.
• BREAKING NEWS: Ledakan Diduga Bom Terjadi di Polrestabes Medan
Menurutnya, tewasnya pimpinan ISIS itu menjadi sinyal bagi Indonesia untuk meningkatkan keamanan atas ancaman teror, karena banyak jaringan teroris di Indonesia berafiliasi dengan ISIS.
"Seharusnya kematian Abubakar al-Baghdadi menjadi sinyal bagi Indonesia untuk meningkatkan keamanan atas ancaman teror."
"Karena banyak jaringan teroris di sini berafiliasi dengan ISIS," ujarnya.
• Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Diduga Dilakukan Orang Pakai Atribut Ojek Online
Selain itu, Stanislaus mengatakan kemungkinan ancaman teror akan terus terjadi dan menyasar ke kantor polisi, rumah ibadah, atau bahkan tempat-tempat yang merepresentasikan Amerika Serikat.
"Ada kemungkinan juga sasaran yang biasanya ke kantor polisi atau tempat ibadah, namun bisa berkembang juga kepada simbol-simbol Amerika Serikat."
"Mengingat, al-Baghdadi tewas karena serbuan pasukan Amerika," ulas Stanislaus.
• Polisikan Novel Baswedan, Dewi Tanjung Bantah Numpang Tenar
Sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pukul 08.45 WIB.
Warga sekitar kaget dan mengira suara petir.
Ledakan bom merenggut satu korban jiwa.
• Rizieq Shihab Mengaku Dicekal, Mahfud MD: Silakan Urus ke Arab Saudi
Korban terlihat tergeletak di parkiran Polrestabes Medan.
Diduga korban adalah pelaku bom bunuh diri.
Dilansir dari tayangan Kompas TV, asap putih tampak membubung tinggi di Mapolrestabes Medan.
• Pemulung Pemerkosa Anak Tiri Belum Ditangkap, Polisi Baru Bergerak Tujuh Hari Setelah Laporan
Sejumlah masyarakat dan petugas polisi berseragam tampak berhamburan keluar ke sebuah halaman parkir.
Pantauan tribun-medan.com, mobil ambulans dari RS Bhayangkara Medan sudah tiba di Mapolrestabes Medan.
Beberapa personel bersenjata laras panjang pun standby di lokasi.
• Jokowi Perintahkan Kartu Pra Kerja Meluncur di Awal 2020, Pengangguran Bebas Pilih Pelatihan
Suasana di lokasi masih mencekam. Polisi telah memberikan police line (garis polisi) agar tidak melewati area tempat pelaku bom bunuh.
Sesuai broadcast di grup awak media, berikut ini kronologi dan daftar korban luka akibat bom bunuh diri tersebut:
Pelaku menggunakan jaket ojek online masuk melalui pintu depan menuju Bag Op.
• Mahfud MD: Kalau Ada Bukti Indonesia Mencekal Rizieq Shihab, akan Saya Selesaikan!
Setibanya di sana, pelaku meledakkan diri dan mengakibatkan korban jiwa luka-luka:
1. Kasi Propam luka di bagian tangan;
2. PHL Purba luka di bagian wajah;
3. Anggota Propam;
4. Piket Bag Op.
Pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri, dan saat ini sedang dilaksanakan pengamanan dan penyelidikan.
Tribun-medan.com masih berupaya mengonfirmasi kebenaran anggota polisi yang jadi korban.
• Ditanya Peluang Jadi Capres 2024, Anies Baswedan: Masyaallah, Saya Baru Dua Tahun Kerja di Jakarta
Sebelumnya, Mabes Polri membenarkan terjadi ledakan di Mapolresrabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Kepolisian menyebut, ledakan tersebut diduga berasal dari bom bunuh diri.
"Benar, diduga pelaku bom bunuh diri," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Asep Adi Saputra kepada Tribunnews.com, Rabu (13/11/2019).
• BREAKING NEWS: Ledakan Diduga Bom Terjadi di Polrestabes Medan
Ia mengatakan, saat ini kepolisian tengah melakukan penanganan lebih lanjut di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dia belum bisa memastikan apakah ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
"Saat ini sedang dilakukan olah TKP," ujarnya.
• Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Diduga Dilakukan Orang Pakai Atribut Ojek Online
Sementara, Karopenmas Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini tim Polda Sumatera Utara dan Detasemen Khusus 88 tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Sedang dilakukan olah TKP oleh Densus dan Polda SU. Menunggu hasil investigasi lanjut," ucapnya.
Sebelumnya, ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 08.45 WIB.
• Rizieq Shihab Mengaku Dicekal, Mahfud MD: Silakan Urus ke Arab Saudi
Dikutip dari Antaranews Sumut, bom bunuh diri diduga dilakukan seorang mengunakan atribut ojek online dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.
Sebelumnya, ledakan diduga berasal dari bom terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Dilansir dari tayangan Kompas TV, asap putih tampak membumbung tinggi di Polrestabes Medan.
• Pemulung Pemerkosa Anak Tiri Belum Ditangkap, Polisi Baru Bergerak Tujuh Hari Setelah Laporan
Sejumlah masyarakat dan petugas polisi berseragam nampak berhamburan keluar ke sebuah halaman parkir.
Kapanikan nampak terjadi. Belum diketahui sumber ledakan tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunnews.com, satu orang meninggal dunia adalah pelaku bom bunuh diri.
• Bukan Cuma Novel Baswedan, Ini Orang-orang yang Pernah Dipolisikan Politikus PDIP Dewi Tanjung
Saat ledakan terjadi, masyarakat yang sedangt mengurus SKCK berhamburan.
Sebelumnya, Donald Trump mengonfirmasi pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri.
Menurut Trump, aksi itu dilakukan ketika al-Baghdadi digerebek pasukan elite AS di sebuah desa di Suriah, Sabtu.
"Dia tewas setelah berlari ke jalan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam keterangan pers di Gedung Putih, Minggu (27/10/2019).
• VIDEO Ribuan Warga Pangandaran Sambut Kedatangan Susi Pudjiastuti, Berharap Dijadikan Menteri Lagi
Menurutnya, al-Baghdadi yang dikenal kejam itu menghabiskan saat-saat terakhirnya dalam ketakutan total, sangat panik, dan ketakutan.
Trump menambahkan, pasukan khusus AS melakukan serangan malam hari yang berani dan berhasil menyelesaikan misi mereka.
Tidak ada tentara AS yang terbunuh, tetapi sejumlah pengikut al-Baghdadi ikut tewas bersama pemimpinnya.
• KKB Bunuh Tiga Tukang Ojek Jelang Kunjungan Jokowi ke Papua, Begini Kronologinya
Presiden Trump mengaku tidak memberi tahu semua anggota Kongres AS tentang operasi militer terhadap al-Baghdadi.
"Kami hanya memberi tahu beberapa orang," ucapnya.
Alasannya, sering terjadi kebocoran informasi rahasia di AS.
• Kritik Wakil Menteri Pilihan Jokowi, Gerindra: Anak Hary Tanoe Ngerti Apa?
"Tidak ada negara di dunia yang mengalami bocor informasi seperti kita," ucapnya.
Trump tidak ingin pasukan AS yang melakukan penyergapan disambut oleh anak buah al-Baghdadi hanya karena terjadi kecocoran informasi.
"Kebocoran bisa menyebabkan kematian mereka semua," cetusnya.
• Kabinet Indonesia Maju Tak Banyak Tampung Relawan, Maruf Amin Berharap Wamen Punya Wakil Juga
Trump mengungkapkan, al-Baghdadi telah dipantau selama beberapa minggu.
Ada dua atau tiga misi terpaksa dibatalkan sampai akhirnya tim terakhir berhasil menewaskan sasaran.
Trump mengaku menyaksikan operasi rahasia itu di Situation Room Gedung Putih, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
• Menko Berwenang Batalkan Kebijakan Menteri Lain, Gerindra: Jokowi Raja?
"Itu adalah misi yang sangat berbahaya," jelasnya.
Trump berterima kasih kepada Rusia, Turki, Suriah, Irak, dan Kurdi Suriah, karena membantu operasi tersebut.
Dia mengatakan, Kurdi Suriah memberi informasi bermanfaat bagi AS.
• Benih Cinta Ketua Umum Projo kepada Prabowo Mulai Bersemi Setelah Ditunjuk Jadi Wakil Menteri
"Pasukan operasi khusus AS mengeksekusi serangan malam yang berbahaya dan berani di barat laut Suriah."
"Personel AS luar biasa. Aku harus banyak menontonnya. Tidak ada personel yang hilang dalam operasi itu."
"Sedang sejumlah besar kawan Baghdadi terbunuh bersamanya," terang Trump.
• Lebih Prioritaskan Hasil Ketimbang Proses, Jokowi Diprediksi Bakal Rombak Kabinet Tahun Depan
Menurut Trump, ledakan rompi bunuh diri juga menewaskan tiga anak al-Baghdadi.
"Sebanyak sebelas anak muda dipindahkan dari rumah dan tidak terluka."
"Satu-satunya yang tersisa adalah Baghdadi di dalam terowongan."
• Kecewa Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Muhammadiyah: Pendidikan Bukan Hanya Persoalan Teknologi
"Ia menyeret tiga anaknya yang masih kecil bersamanya," beber Trump.
Ketika mencapai sebuah terowongan, ternyata jalan yang dialui al-Baghdadi itu ternyata buntu.
"Dia menarik rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anak itu. Tubuhnya dimutilasi oleh ledakan itu," urai Trump.
• Jokowi Targetkan Tahun 2045 Pendapatan Masyarakat Indonesia Rp 27 Juta per Bulan, Bisa?
Al-Baghdadi diperkirakan lahir di Samarra, utara Baghdad, Irak, pada 1971.
Sejumlah laporan menyebutkan ia adalah ulama yang aktif di masjid di Samarra ketika koalisi pimpinan AS melancarkan invasi pada 2003.
Ada yang mengatakan ia aktif di dalam gerakan Islam militan, ketika Saddam Hussein berkuasa.
• Kader Hanura Marah Tak Masuk Kabinet, Mengaku Tidak Mengemis Jabatan tapi Minta Diajak Bicara
Informasi lain menyebutkan, ia mengadopsi paham radikal saat ditahan di Kamp Bucca, fasilitas penahanan AS di Irak selatan yang banyak dihuni oleh komandan-komandan Alqaeda.
Ia adalah pemimpin kelompok di tubuh Alqaeda yang kemudian berubah nama menjadi ISIS pada 2010.
Pada Oktober 2011, Washington menyatakannya sebagai teroris.
AS lalu menawarkan hadiah 25 juta dolar AS bagi siapa pun yang bisa menyediakan informasi yang berujung pada kematian atau penangkapan al-Baghdadi. (Lusius Genik)