Kabinet Jokowi
Kecewa Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Muhammadiyah: Pendidikan Bukan Hanya Persoalan Teknologi
Fahmi menyebut pihaknya kecewa tidak mendapatkan jatah Mendikbud, bukan karena kepentingan pragmatis.
WAKIL Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim mengkritisi langkah pemerintah yang tidak memilih kadernya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Fahmi menyebut pihaknya kecewa tidak mendapatkan jatah Mendikbud, bukan karena kepentingan pragmatis.
"Yang penting bagi kami, kalau ada kekecewaan, kami kecewa bukan dalam urusan pragmatis."
• Jokowi Bakal Kejar Kasus Novel Baswedan ke Kapolri Baru, Sebut Ada Perkembangan Sangat Baik
"Karena Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis."
"Tidak terlibat dalam dukung mendukung Pilpres kemarin, hingar bingar, tarik menarik, seperti misalnya kawan-kawan PA 212," ujar Fahmi di D'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2019).
Menurut Fahmi, masalah pendidikan memiliki kaitan erat dengan Muhammadiyah.
• Gaya Duduknya Saat Perkenalkan Menteri Jadi Viral, Jokowi Mengaku Tidak Kesemutan
Ada empat aspek yang menjadi concern Muhammadiyah selama ini, salah satunya mengenai pendidikan.
"Yang jelas kalau urusan keagamaan pendidikan, sosial, kesehatan, kan sangat berkait erat dengan Muhammadiyah," jelas Fahmi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Mendikbud pada Kabinet Indonesia Maju bukan dari kalangan Muhammadiyah.
• Ini Nama 12 Calon Wakil Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana
Jokowi justru mengangkat mantan CEO Go-Jek Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.
Terkait hal tersebut, menurut Fahmi persoalan pendidikan tidak melulu terkait persoalan teknologi, namun juga terkait persoalan moral bangsa.
"Jadi bukan hanya persoalan teknologi. Karena inti dari pendidikan itu adalah moralitas bangsa."
• Kekayaan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Cuma Rp 84 Juta, KPK Duga Salah Input
"Nah, yang jelas jangan sampai nanti di masyarakat lalu akan muncul persepsi bahwasanya penyusunan kabinet ini dilakukan agak serampangan," tegas Fahmi.
Nadiem Makarim menggantikan Muhadjir Effendy yang ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam Kabinet Indonesia Maju.