Hore! Oleh-oleh Prabowo dari Belgia: Visa Schengen Multi‑Entry untuk WNI Akan Dipermudah

Uni Eropa mengambil langkah konkret dalam mempererat hubungan dengan Indonesia melalui kebijakan visa “cascade” yang lebih progresif.

Editor: Joanita Ary
Dok. Sekretariat Presiden
KERJA SAMA - Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen saat memberikan keterangan pers bersama di kantor pusat Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel, Belgia, pada Minggu (13/7/2025). Kedua pemimpin telah mencapai kesepakatan secara politik untuk menuntaskan IEU-CEPA pada September 2025. 

WARTAKOTALIVECOM -- Uni Eropa mengambil langkah konkret dalam mempererat hubungan dengan Indonesia melalui kebijakan visa “cascade” yang lebih progresif.

Hal ini diumumkan oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, saat memberikan pernyataan bersama Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Kantor Pusat Komisi Eropa di Brussels, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025.

Menurut von der Leyen, warga negara Indonesia yang melakukan kunjungan kedua ke wilayah Schengen kini akan lebih mudah memperoleh visa Schengen multiple‑entry, sebuah dokumen yang memungkinkan pemegangnya memasuki berbagai negara Uni Eropa berkali‑kali dalam masa berlaku visa tersebut tanpa harus mengajukan ulang setiap kali.

Kebijakan ini diberi nama “visa cascade”, yang dirancang untuk mendukung misi orang ke orang (people‑to‑people) dan memperlancar mobilitas warga Indonesia, terutama dalam rangka tujuan wisata, studi, atau memperluas jaringan profesional di Eropa.

Von der Leyen menegaskan bahwa keputusan tersebut “membangun jembatan antara komunitas Indonesia dan Uni Eropa” serta memastikan manfaat kemitraan tersebut langsung dirasakan oleh masyarakat kedua pihak.

Press release resmi dari Komisi Eropa juga menyatakan bahwa kebijakan ini dipilih karena prosesnya berbasis riwayat perjalanan sebelumnya, artinya setelah kunjungan awal, pemohon visa Indonesia dapat mendapat akses lebih fleksibel pada kunjungan mendatang.

Langkah ini menjadi bagian dari kesepakatan yang lebih luas antara Uni Eropa dan Indonesia, termasuk tercapainya kesepakatan politik untuk melanjutkan negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), perjanjian perdagangan ambisius yang telah melewati tahap negosiasi selama hampir satu dekade.

 Von der Leyen menyatakan bahwa CEPA akan membuka peluang besar, mulai dari sektor bisnis, pertanian, otomotif hingga jasa, serta memperkuat rantai pasokan bahan baku kritis yang dibutuhkan dalam transisi energi bersih dan digital

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengapresiasi inisiatif visa cascade yang dinilainya merupakan “tonggak strategis” dalam hubungan bilateral. Ia juga menyebut Uni Eropa sebagai mitra utama bagi Indonesia di berbagai bidang, termasuk ekonomi, keamanan geopolitik, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Prabowo berharap CEPA dapat segera ditandatangani di Brussels, menandakan fase baru bagi kemitraan dua blok besar tersebut

Kebijakan ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan, mengingat lebih dari 8 juta warga Indonesia kini rutin melakukan perjalanan ke Eropa setiap tahunnya.

Dengan kemudahan visa Schengen multiple‑entry, pelajar, pebisnis, hingga pelaku industri kreatif akan memiliki akses lebih mudah ke jaringan dan peluang internasional di Eropa tanpa hambatan administrasi berulang.

Secara keseluruhan, adopsi visa cascade oleh Uni Eropa bukan hanya pencapaian bagi individu pemegang paspor Indonesia, tetapi juga strategi diplomasi yang memperkuat hubungan strategis kedua entitas.

Kebijakan ini mencerminkan komitmen Uni Eropa untuk mendekatkan diri dengan Indonesia melalui kemudahan mobilitas dan kolaborasi yang lebih erat di berbagai sektor, sekaligus menunjukkan bahwa aspek kemanusiaan menjadi jantung hubungan bilateral ke depan.

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved