Budi Arie Tegaskan Projo Bukan “Pro Jokowi”: Akan Ganti Logo agar Tak Berkesan Kultus Individu

Ketua Umum Projo Budi Arie Tegaskan Projo Bukan “Pro Jokowi”: Akan Ganti Logo agar Tak Berkesan Kultus Individu

Editor: Joanita Ary
istimewa
PROJO BUKAN JOKOWI -- Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa nama organisasi relawan yang dipimpinnya tidak memiliki kaitan langsung dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Menurutnya, kata Projo lahir jauh dari konteks personal dan justru memiliki akar makna yang lebih dalam secara linguistik. 

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta -- Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa nama organisasi relawan yang dipimpinnya tidak memiliki kaitan langsung dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Menurutnya, kata Projo lahir jauh dari konteks personal dan justru memiliki akar makna yang lebih dalam secara linguistik.

Dalam keterangan kepada wartawan di sela-sela Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (1/11/2025), Budi menjelaskan bahwa Projo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “negeri” dan juga dari bahasa Jawa Kawi yang bermakna “rakyat”.

Karena itu, ia menilai selama ini publik kerap keliru mengaitkan nama organisasi tersebut sebagai singkatan dari “Pro Jokowi”.

“Projo, memang enggak ada (hubungan langsung dengan Jokowi). Cuma teman-teman media dulu kan menyebutnya Projo, Pro Jokowi, karena gampang dilafalkan saja,” kata Budi dengan senyum.

Budi Arie, yang juga dikenal sebagai mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, menambahkan bahwa pelabelan Pro Jokowi muncul secara spontan di ruang publik, bukan hasil keputusan internal organisasi.

Sebutan itu, menurut dia, berkembang secara organik seiring kiprah Projo dalam mendukung Jokowi sejak masa pencalonannya sebagai presiden pada 2014.

Kini, seiring dengan perubahan lanskap politik nasional pasca berakhirnya pemerintahan Jokowi, Projo tengah menata ulang arah dan identitas organisasinya.

Dalam kongres kali ini, Budi mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pembaruan logo sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter organisasi yang lebih independen dan berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan individu.

“Kami akan mengganti logo agar tidak lagi menampilkan gambar Pak Jokowi. Ini bukan soal meninggalkan beliau, tapi supaya organisasi ini tidak terkesan mengkultuskan figur,” ujar Budi.

Langkah perubahan identitas ini menjadi bagian dari proses transformasi Projo yang kini secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Meski demikian, Budi menegaskan bahwa nilai-nilai perjuangan yang selama ini dipegang Projo, yakni keberpihakan pada rakyat dan kemandirian nasional akan tetap menjadi fondasi utama gerakan relawan tersebut.

Kongres III Projo di Jakarta menjadi momentum penting untuk menegaskan arah baru organisasi relawan terbesar di era Jokowi itu.

Selain membahas restrukturisasi internal, forum tersebut juga diwarnai dengan pembahasan arah politik Projo dalam mendukung agenda pemerintahan baru serta rencana konsolidasi dengan kelompok relawan lain.

Perubahan nama dan logo ini menandai upaya Projo keluar dari bayang-bayang personalisasi politik yang selama ini melekat kuat pada sosok Jokowi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved