Berita Regional

Lembur Pakuan Dikunjungi 50 Ribu Orang per Minggu, Ada Yang Ingin Ketemu KDM sampai Ngalap Berkah

Sebagai Gubernur, Dedi Mulyadi mengaku tidak bisa setiap hari menemui semua masyarakat yang berkunjung ke Lembur Pakuan. 

Editor: Feryanto Hadi
Dok Dinsos Subang
TERLANTAR DI LEMBUR PAKUAN - Pihak Dinsos Kabupaten Subang saat mengurus orang-orang terlantar di Lembur Pakuan. 

Lebih Lanjut Sri mengatakan, kebanyakan orang terlantar dari Lembur Pakuan adalah orang-orang lanjut usia.

"Ada juga seorang ibu yang membawa seorang bayi dikarenakan ditinggal suaminya,"katanya.

Hal inilah yang membuat kinerja pegawai Dinas Sosial menjadi terporsir belakangan ini, bahkan hingga mengorbankan waktu libur. 

"Dari Senin sampai Minggu kita tidak pernah libur sementara ini, karena banyak orang terlantar yang dikirim dari Lembur Pakuan baik oleh tim Pak KDM mau pun dari pihak kepolisian," ucapnya. 

Tidak sampai di sana, masalah itu diperburuk dengan keterbatasan anggaran untuk dapat memulangkan orang-orang yang terlantar tersebut. 

"Anggaran APBD Dinsos yang terbatas juga jadi kendala, karena dari Pemda sendiri tahun 2025 hanya ngasih untuk pelayanan orang terlantar sebanyak 258 orang. Sementara sampai dengan bulan Juni anggaran kita sudah habis untuk pemulangan orang terlantar," ucapnya. 

Dirinya menambahkan, ketika orang terlantar itu berada di Kabupaten Subang, maka yang harus memulangkannya adalah Dinas Sosial Kabupaten Subang dengan pola pemulangan estafet yang sudah ada dalam SOP pemulangan orang terlantar. 

Akan tetapi, Kata Sri, cara pemulangan dengan metode estafet itu justru tidak diperkenankan oleh pihak KDM, sehingga membuat pihak Dinas Sosial menjadi tambah kesulitan. 

"Namun yang menjadi kendala bagi kita adalah dari Lembur Pakuan itu, baik oleh pihak Pak KDM, baik dari Sekpri maupun ajudannya meminta orang terlantar tersebut itu harus sampai ke kampung halamannya dari Subang, dan tidak boleh diestafetkan. Jujur ini berat," ucapnya. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan biaya untuk orang terlantar itu tidak banyak, hanya Rp 150 ribu per orang, sedangkan untuk biaya tiket pemulangan terutama yang berasal dari luar pulau tentu nominal tersebut tidak cukup. 

"Untuk biaya tiket pemulangan seperti ke Medan, Lampung, dan Padang seperti kemarin itu hampir Rp 1 juta per orang, jelas kita keberatan dengan permintaan dari Lembur Pakuan itu," ucapnya.

Sri berharap, masyarakat dari berbagai daerah yang akan berwisata atau berkunjung ke Lembur Pakuan tempat Kediaman Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, agar membawa perbekalan yang cukup.

 
"Kami mengimbau Warga luar daerah Kalau mau berkunjung ke Lembur Pakuan wajib bawa bekal yang cukup, agar tidak terlantar dan jangan terlalu berharap bisa bertemu Pak KDM, apalagi diberi atau meminta bantuan. Karena Pak KDM tak setiap hari ada di Lembur Pakuan," pungkasnya

 Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved