Viral Media Sosial
Dedi Mulyadi Balas Kritik RSUD Al Ihsan: Mohon Orang Jawa Barat Jangan Dikasih Hoaks dari Jakarta
Dedi Mulyadi Balas Kritikan Soal RSUD AL Ihsan: Mohon ya orang Jawa Barat jangan dikasih berita-berita Hoaks dari Jakarta
RSUD sebagai institusi pelayanan harus terus beradaptasi dengan nilai-nilai sosial yang hidup dalam masyarakat lokal, terutama dalam era transformasi layanan yang mengedepankan empati, keramahan, dan pendekatan humanis.
Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai silih asih, silih asah, dan silih asuh.
Oleh karena itu, penggantian nama menjadi RSUD Welas Asih mengandung makna kedekatan sosial antara rumah sakit dengan masyarakat.
Juga, menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebanggaan daerah, serta memperkuat hubungan emosional antara pemberi dan penerima layanan untuk menciptakan kesan yang lebih ramah, peduli, dan mengayomi dalam pelayanan kesehatan.
Penggantian nama menjadi RSUD Welas asih diharapkan dapat meningkatkan keterikatan sosial dan penerimaan masyarakat dari beragam latar belakang.
Tanggapan Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan tanggapan terhadap kritik publik terkait perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih.
Dedi menegaskan, pergantian nama tersebut bukan merupakan tindakan anti-Islam, melainkan bagian dari penataan ulang identitas rumah sakit yang kini sepenuhnya dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Assalamualaikum warga Jabar, sehat, bahagia. Hari ini saya sangat bahagia karena banyak pengamat, aktivis, entah influencer atau buzzer, yang rata-rata berdomisili di Jakarta, memberikan otokritik terhadap kebijakan Pemprov Jabar," ujar Dedi dalam sebuah video yang diunggah di media sosial dan telah dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (4/7/2025).
Dedi menilai, perhatian tersebut menunjukkan kecintaan terhadap Jawa Barat, bahkan mungkin keinginan untuk menjadi bagian dari warganya. Namun, ia menyayangkan narasi yang menyudutkan dirinya seolah-olah anti-Islam hanya karena mengubah nama rumah sakit tersebut.
"Yang ramai dikritisi adalah perubahan nama dari RS Al-Ihsan menjadi RS Welas Asih. Padahal, Al-Ihsan artinya kebaikan, sedangkan Welas Asih dalam bahasa Arab berarti ar-Rahman ar-Rahim. Dua-duanya indah dan spiritual," jelasnya.
Kritik Terhadap Masa Lalu
Dedi juga mengkritik ketidakkonsistenan sebagian pihak yang sebelumnya diam saat nama "Al-Ihsan" digunakan dalam konteks korupsi, namun kini vokal mengkritik perubahan nama.
"Pertanyaan saya, kenapa saat nama Al-Ihsan yang sangat sakral itu digunakan dalam tindak pidana korupsi, para aktivis atau orang-orang yang sangat mencintai agama itu kok diam saja waktu itu ya?" tanyanya.
Ia menegaskan bahwa substansi yang lebih penting adalah peningkatan mutu layanan kesehatan.
"Menggunakan nama-nama yang indah harus seiring dengan kualitas layanan yang baik. Apalagi jika namanya sakral, maka pelayanannya harus mencerminkan kesakralan dan kespiritualitasan," tegas Dedi.
Dengan penjelasan ini, Dedi berharap publik dapat melihat konteks secara utuh, tidak hanya dari sisi simbolis, tetapi juga dari sisi sejarah, hukum, dan pelayanan publik yang lebih luas.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Rismon Serang Jokowi, Sebut Pemimpin Maling yang Memperkaya Kaesang dan Gibran |
![]() |
---|
Rismon Lantang Sebut Jokowi Pemimpin Maling: Menteri Siapa yang Antar Duit Tiap Minggu ke Gibran? |
![]() |
---|
Viral Pegawai Pertamina Bongkar Trik Agar Isi Bensin Tak Dicurangi, Caranya Sederhana |
![]() |
---|
Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda |
![]() |
---|
Rektor UGM Ova Emilia Blunder Sebut Jokowi Sarjana Muda, Dr Tifa: Rektor UGM Akan Saya Tuntut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.