Perang Iran vs Israel

11 Warga Iran di Amerika Diduga Teroris Ditangkap, Setelah AS Gempur Fasilitas Nuklir

Operasi penangkapan besar-besaran terhadap warga negara Iran dilakukan di Amerika Serikat.

Kena Betancur/AFP via CNN
PENANGKAPAN WARGA IRAN - FBI menangkap beberapa warga Iran yang tinggal di Amerika ditengah berkecamuknya perang Iran vs Israel 

Mengumumkan penangkapan 11 orang tersebut, Asisten Menteri Keamanan Dalam Negeri, Tricia McLaughlin, menyatakan bahwa DHS "bekerja penuh untuk mengidentifikasi dan menangkap teroris maupun ekstremis kekerasan yang masuk secara ilegal."

Kesebelas pria Iran itu kini berada dalam tahanan ICE; lima di antaranya memiliki vonis atas pencurian besar, kepemilikan narkoba, senjata api, dan berbagai tindak kriminal lainnya.

Salah satu yang ditangkap, Ribvar Karimi, yang ditangkap di Locust, Alabama, diketahui pernah menjadi penembak runduk Angkatan Darat Iran (2018–2021) dan masuk AS pada 2024 melalui visa tunangan (K-1) namun tidak pernah menyesuaikan statusnya, sehingga "dapat dideportasi," kata DHS.

Baca juga: Ide Gencatan Senjata Israel Vs Iran Ternyata dari Netanyahu yang Memohon ke Donald Trump

FBI Alihkan Fokus dan Potensi Balasan Iran

FBI telah meningkatkan pemantauan ancaman Iran pasca-serangan AS di situs nuklir, menurut dua sumber Reuters.

Beberapa agen kini dibebaskan dari tugas penegakan imigrasi demi fokus pada kontra-terorisme, kontra-intelijen, dan keamanan siber yang terkait dengan Iran.

Kantor lapangan FBI di Chicago, Los Angeles, San Francisco, New York, dan Philadelphia bahkan telah membatalkan rotasi imigrasi. Juru bicara FBI menegaskan bahwa lembaga tersebut "terus menata ulang sumber daya" demi keamanan nasional.

Iran sendiri telah membalas serangan AS dengan menembak pangkalan udara Amerika di Qatar pada Senin, meskipun tanpa korban jiwa.

Gencatan senjata Iran–Israel mulai berlaku Selasa di bawah tekanan Trump, namun pejabat AS khawatir Iran dapat membalas di tanah AS melalui operatif yang sudah berada di dalam negeri.

Peringatan dari DHS menyebutkan "lingkungan ancaman meningkat" setelah serangan AS, dan beberapa organisasi teror asing menyerukan kekerasan terhadap kepentingan AS.

Walaupun belum ada ancaman kredibel yang teridentifikasi, FBI dan kepolisian setempat berada dalam siaga tinggi di kota-kota besar seperti New York.

IRAN SERANG PANGKALAN MILITER AS - Langit kota Dohar, Qatar, diwarnai ledakan dan suar usai Iran dilaporkan melancarkan serangan rudal dengan target Pangkalan Militer Udara Amerika Serikat (AS) Al Udeid, di Qatar, pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat. Serangan ini diduga sebagai balasan atas aksi militer AS membantu Israel dengan menyerang tiga fasilitas nuklir utama di Iran. 
IRAN SERANG PANGKALAN MILITER AS - Langit kota Dohar, Qatar, diwarnai ledakan dan suar usai Iran dilaporkan melancarkan serangan rudal dengan target Pangkalan Militer Udara Amerika Serikat (AS) Al Udeid, di Qatar, pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat. Serangan ini diduga sebagai balasan atas aksi militer AS membantu Israel dengan menyerang tiga fasilitas nuklir utama di Iran.  (X @Drelidavid/@IranObserver0)

Riwayat Plot Iran di AS

Sejarah mencatat beberapa upaya plot yang terkait dengan Iran di AS:

Rencana Pembunuhan Donald Trump (2024) – Diungkap oleh Departemen Kehakiman pada November, diduga digerakkan oleh Garda Revolusi.

Plot Terhadap John Bolton (2022) – Melibatkan tawaran USD 300.000; pelaku intelijen Iran bernama Shahram Poursafi masih buron.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved