Perang Iran vs Israel
11 Warga Iran di Amerika Diduga Teroris Ditangkap, Setelah AS Gempur Fasilitas Nuklir
Operasi penangkapan besar-besaran terhadap warga negara Iran dilakukan di Amerika Serikat.
WARTAKOTALIVE.COM - Operasi penangkapan besar-besaran terhadap warga negara Iran dilakukan di Amerika Serikat.
Hal ini berkaitan dengan meningkatnya ancaman teroris setelah serangan udara AS terhadap tiga situs nuklir Iran pada pekan lalu.
Seperti dilaporkan oleh NBC, 11 warga negara Iran yang memiliki catatan kriminal atau diduga terkait dengan terorisme, dan telah tinggal secara ilegal di AS, ditangkap akhir pekan lalu.
Selain itu, aparat Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) juga menangkap seorang warga negara AS yang diduga melindungi salah satu WN Iran tersebut dan mengancam akan "menembak petugas ICE di kepala," demikian diumumkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dalam sebuah pernyataan tertulis.
Baca juga: Perang Timur Tengah Adalah Permainan Catur Global, AS Pegang Papan, Israel-Iran Hanya Bidak
Sebelum Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah akhir untuk menyerang situs nuklir, Iran telah memperingatkan akan melancarkan serangan teroris di Amerika Serikat menggunakan "sel-sel tidur" di dalam negeri.
Peringatan ini dilaporkan NBC News pada Minggu, mengutip dua pejabat AS dan seorang sumber yang mengetahui ancaman tersebut.
Meskipun demikian, DHS tidak secara spesifik menyebutkan bahwa para pria yang ditangkap terkait dengan rencana teror.

Baca juga: Trump Murka Israel dan Iran Langgar Gencatan Senjata yang Berjalan Belum Sehari
Kasus Kontroversial dan Peningkatan Kewaspadaan
Terpisah dari penangkapan tersebut, seorang pengacara imigrasi di New York, Farzad Siman, mengatakan bahwa ICE juga menahan kliennya yang berkewarganegaraan Iran pada Senin.
Penahanan ini dilakukan meskipun kliennya tidak memiliki catatan kriminal dan telah menerima status suaka pada Agustus lalu setelah meyakinkan hakim bahwa ia terancam di Iran karena berpindah agama ke Kristen.
"Mereka tidak memberi alasan penahanan," kata Siman kepada NBC News. "Tapi ia mengatakan ada warga Iran lain yang ditahan bersamanya."
Siman menjelaskan bahwa kliennya, seorang pria 48 tahun yang diidentifikasi sebagai Ali untuk melindungi keluarganya di Iran, tidak pernah melanggar hukum AS.
Ali mengajukan suaka segera setelah menyeberang ke AS dari Meksiko pada 1 Juli 2022. Hakim Imigrasi Richard Bailey di Pennsylvania bahkan menyatakan kesaksian Ali "kredibel."
Pemerintah mengajukan banding pada September, dan selama proses tersebut, Ali wajib rutin melapor ke ICE.
Pada Senin, ia diminta datang ke pusat detensi di Long Island dan langsung ditahan. DHS belum menanggapi permintaan komentar terkait kasus ini.
Ragu Israel Patuhi Gencatan Senjata, Iran: Kami Siap Beri Respons Tegas Jika Diserang Kembali |
![]() |
---|
Diduga Jadi Agen Mossad, Iran Hukum Mati Tiga Pria yang Dianggap Beri Informasi ke Israel |
![]() |
---|
Gencatan Senjata Israel-Iran Diragukan Bertahan Lama, Perang Bisa Kembali Pecah? |
![]() |
---|
Bahlil Ambil Peran Dalam Perang Iran Vs Israel, Koordinasi Pertamina Hadapi Krisis Energi Dunia |
![]() |
---|
Perang 12 Hari Israel-Iran Berakhir, Trump Bakal Tandatangani Kesepakatan dengan Iran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.