Perang Iran vs Israel
Bahlil Ambil Peran Dalam Perang Iran Vs Israel, Koordinasi Pertamina Hadapi Krisis Energi Dunia
Bahlil Ambil Peran Dalam Perang Iran Vs Israel, Bakal Koordinasi Pertamina Hadapi Ancaman Krisis Energi Dunia
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Konflik antara Israel Vs Iran hingga adanya wacana penutupan Selat Hormuz menjadi perhatian dunia, termasuk pemerintah Indonesia.
Bukan tanpa sebab, penutupan Selat Hormuz yang merupakan jalur vital distribusi minyak dari kawasan Timur Tengah itu berpotensi akan meningkatkan harga minyak dunia.
Terkait hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia akan mengadakan pertemuan dengan PT Pertamina (Persero).
Tujuannya untuk membahas dampak konflik Iran Vs Israel terhadap keamanan energi nasional, khususnya terkait harga minyak.
“Saya akan melakukan pertemuan dengan Pertamina untuk membahas langkah-langkah taktis dalam menghadapi dinamika global, terutama terkait ketersediaan energi kita,” ujar Bahlil dikutip dari Antaranews.com.
Ia menekankan pentingnya mewaspadai perkembangan geopolitik terbaru, terutama rencana Iran untuk menutup Selat Hormuz, yang merupakan jalur strategis tempat sekitar 20 persen logistik minyak dunia melintas.
Bahlil juga menyoroti bahwa sumur minyak milik Pertamina di luar negeri berpotensi terdampak oleh konflik yang memanas di kawasan Timur Tengah.
“Kita memang banyak impor (minyak) dari Afrika dan Amerika Latin, karena beberapa sumur milik Pertamina ada di sana,” jelasnya.
Namun demikian, Bahlil melihat konflik ini sebagai momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri (lifting) guna menjaga ketahanan energi di tengah ketidakpastian geopolitik global.
“Tidak ada jalan lain. Kita harus meningkatkan lifting. Ini memang kerja keras, tetapi harus dilakukan,” tegasnya.
Strategi Indonesia
Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa situasi ini dapat berdampak signifikan pada harga minyak dunia.
"Dalam konteks minyak, ketika Selat Hormuz ditutup ini akan berdampak kenaikan harga minyak dunia,” ujar Menteri Bahlil dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).
Dia menjelaskan bahwa jika Selat Hormuz sampai ditutup, harga minyak dunia berpotensi melonjak di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni 82 dollar AS per barel, meskipun harga saat ini masih terkendali yaitu di bawah 80 dollas AS per barel.
Untuk menghadapi potensi kenaikan harga minyak global, Bahlil mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, salah satunya meningkatkan produksi minyak domestik (lifting).

Ragu Israel Patuhi Gencatan Senjata, Iran: Kami Siap Beri Respons Tegas Jika Diserang Kembali |
![]() |
---|
Diduga Jadi Agen Mossad, Iran Hukum Mati Tiga Pria yang Dianggap Beri Informasi ke Israel |
![]() |
---|
Gencatan Senjata Israel-Iran Diragukan Bertahan Lama, Perang Bisa Kembali Pecah? |
![]() |
---|
Perang 12 Hari Israel-Iran Berakhir, Trump Bakal Tandatangani Kesepakatan dengan Iran |
![]() |
---|
Iran Buka Wilayah Udara Bagian Timur Setelah Perjanjian Gencatan Sejata dengan Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.