Kasus DBD

Kasus DBD di Jakarta Barat Bikin Serem, Sudinkes Kerahkan Jumantik

Waspada, saat ini kasus DBD cenderung naik. Saking seremnya, Sudinkes Jakarta Barat mengerahkan jumantik.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Nur Ichsan
ILUSTRASI PETUGAS JUMANTIK - Sudinkes Jakarta Barat terpaksa mengerahkan petugas Jumantik untuk mengendalikan kasus DBD. Sebab saat ini cenderung naik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tren jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakarta Barat terus meningkat hingga akhir April 2025.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melaporkan bahwa pada Januari 2025, terdapat 186 kasus DBD.

Kemudian 211 kasus pada Februari, 254 kasus pada Maret, dan 254 kasus pada April.

Baca juga: Kendalikan DBD, Pemkot Jakbar Perbanyak Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Jika Banyak Baru Fogging

"Kemudian sampai dengan 15 Mei 2025 pukul 11.30 WIB sudah ada 75 kasus DBD," ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Menurutnya, kelembaban dan suhu udara menjadi faktor utama peningkatan kasus DBD di wilayah setempat, meskipun berbagai cara sudah dilakukan.

Mulai dari pemberantasan jentik dan sarang nyamuk, penyebaran telur nyamuk wolbachia, maupun fogging.

Baca juga: Waspada Nyamuk Aedes Aegypti Sasar Anak-anak, Puncak Kasus DBD Terjadi Akhir April

Pasalnya, berdasarkan prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), iklim wilayah setempat pada Mei 2025 mendatang mendukung peningkatan kasus DBD.

"Iklim untuk DBD Bulan Mei 2025 itu 80 persen, di mana kelembaban optimum untuk nyamuk 71 - 83 persen," kata Arum.

"Suhu berkisar 25 – 32° C, sementara suhu rata – rata optimum untuk perkembangan nyamuk berkisar antara 25°C - 27°C," imbuhnya.

Oleh karena itu, Arum menprediksi angka insiden DBD di bulan Mei, dapat mencapai 7.9 kasus per 100.000 penduduk. 

Angka tersebut jauh lebih tinggi dari prediksi bulan April, yakni 7.1 kasus per 100.000 penduduk.

Tingginya kasus tersebut, Sudinkes Jakarta Barat kini terus menggencarkan pemantauan vektor atau jentik nyamuk DBD dengan melakukan sidak jentik nyamuk ke rumah-rumah warga melalui juru pemantau jentik (jumantik).

"Pemantauan itu dilakukan dengan utamakan peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan tentang DBD," pungkas dia. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved