Paus Leo XIV

Mengapa Paus Amerika Pertama Memilih Nama Leo XIV? Ini Makna dan Sejarah di Baliknya

Sebagai Paus pertama asal Amerika Serikat, ia memilih nama Leo XIV, melanjutkan tradisi yang telah digunakan oleh 13 paus sebelumnya.

Editor: Joanita Ary
VaticanNews
PAUS LEO XIV -- — Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus pada 8 Mei 2025 menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik. Sebagai Paus pertama asal Amerika Serikat, ia memilih nama Leo XIV, melanjutkan tradisi yang telah digunakan oleh 13 paus sebelumnya. Pilihan nama ini bukan sekadar simbolis, melainkan sarat makna historis dan teologis. 

Ia terkenal karena berhasil meyakinkan Attila sang Hun untuk tidak menyerang kota Roma.

Leo Agung juga berperan besar dalam merumuskan ajaran tentang kodrat ganda Kristus serta memperkuat gagasan tentang infalibilitas paus.

Sementara itu, Leo IX dikenal sebagai paus reformis yang membawa Gereja ke pusat kehidupan religius Eropa, meski masa kepemimpinannya juga menyaksikan terjadinya skisma besar antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur pada tahun 1054 perpecahan yang masih membekas hingga kini.

Adapun Leo X, paus Renaisans yang menjabat pada awal abad ke-16, dikenal karena mendukung kemegahan Gereja dan memanfaatkan kekuasaan politik di Roma.

Namun, ia juga tercatat dalam sejarah sebagai paus yang mengutuk Martin Luther sebagai bidah, setelah reformator itu menentang praktik jual beli indulgensi dan kemewahan Gereja.

Dengan memilih nama Leo XIV, Paus Prevost, putra asli Chicago yang menghabiskan sebagian besar pelayanannya di Peru, menyiratkan kontinuitas dengan warisan kepemimpinan yang kuat, reformis, dan berorientasi sosial.

Pilihan ini bukan hanya mengakar dalam sejarah Gereja, tetapi juga membawa harapan baru bagi masa depan umat Katolik di seluruh dunia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved