Paus Leo XIV

Mengapa Paus Amerika Pertama Memilih Nama Leo XIV? Ini Makna dan Sejarah di Baliknya

Sebagai Paus pertama asal Amerika Serikat, ia memilih nama Leo XIV, melanjutkan tradisi yang telah digunakan oleh 13 paus sebelumnya.

Editor: Joanita Ary
VaticanNews
PAUS LEO XIV -- — Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus pada 8 Mei 2025 menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik. Sebagai Paus pertama asal Amerika Serikat, ia memilih nama Leo XIV, melanjutkan tradisi yang telah digunakan oleh 13 paus sebelumnya. Pilihan nama ini bukan sekadar simbolis, melainkan sarat makna historis dan teologis. 

WARTAKOTALIVECOM, Vatikan — Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus pada 8 Mei 2025 menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik.

Sebagai Paus pertama asal Amerika Serikat, ia memilih nama Leo XIV, melanjutkan tradisi yang telah digunakan oleh 13 paus sebelumnya.

Pilihan nama ini bukan sekadar simbolis, melainkan sarat makna historis dan teologis.

Menurut Margaret Thompson, dosen sejarah di Universitas Syracuse, nama “Leo” memiliki bobot tersendiri dalam sejarah Gereja Katolik.

“Leo adalah pilihan yang kuat,” ujarnya.

 “Paus Leo XIII dianggap sebagai bapak ajaran sosial Katolik. Pilihan ini menunjukkan kemungkinan fokus Paus yang baru pada isu keadilan sosial, hak-hak buruh, dan peran Gereja di dunia modern” terangnya lagi

Paus Leo XIII, yang menjabat pada tahun 1878 hingga 1903, dikenal sebagai tokoh reformis.

Baca juga: Dengan Bangga Trump Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Paus Baru dari Amerika Serikat

Ia mengedepankan diplomasi, mendukung kemajuan ilmu pengetahuan, serta memposisikan Gereja sebagai pembela hak asasi manusia.

Salah satu warisannya yang paling dikenang adalah ensiklik Rerum Novarum (1891), yang menegaskan perlunya perlindungan terhadap kaum pekerja dan pentingnya hak-hak buruh.

Pandangan-pandangan ini kemudian menginspirasi paus-paus setelahnya, termasuk Yohanes Paulus II.

Pilihan nama Leo XIV oleh Prevost dipandang oleh para ahli sebagai isyarat dukungan terhadap nilai-nilai tersebut.

Mengutip dari US Today, Bruce Morrill, profesor teologi dan studi Katolik di Universitas Vanderbilt, menyebut keputusan itu sebagai “sangat signifikan”.

Ia menilai nama tersebut mencerminkan komitmen Paus baru terhadap keadilan sosial dan warisan pemikiran Paus Leo XIII.

Lebih jauh ke belakang, sejarah mencatat bahwa dari 15 paus sebelumnya yang menggunakan nama Leo, lima di antaranya telah dikanonisasi sebagai santo: Leo I, Leo II, Leo III, Leo IV, dan Leo IX.

Salah satu yang paling berpengaruh adalah Leo I, atau Leo Agung, yang menjadi paus pada tahun 440 M di tengah runtuhnya Kekaisaran Romawi.

Baca juga: Ini Profil Paus Leo XIV, Paus Baru Dari Ordo OSA, Amerika

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved