Berita Nasional

Andi Arief Minta Hendropriyono Perjelas Maksud Ucapannya soal Potensi Terjadinya 'Kudeta Sipil'

Andi Arief menyebut bahwa analisa soal 'kudeta sipil' perlu dipertegas agar tidak disalahartikan masyarakat luas

Editor: Feryanto Hadi
Twitter
KUDETA SIPIL- Politisi Partai Demokrat Andi Arief mempertanyakan analisa dari Mantan Kepala BIN Hendropriyono yang menyebut adanya potensi kudeta sipil 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Politisi Partai Demokrat, Andi Arief mempertanyakan perihal potensi adanya 'kudeta sipil' menyikapi tuntutan para purnawirawan yang meminta agar wakil presiden Gibran Rakabuming Raka diganti melalui sidang istimewa Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR).

"Pak Hendropriyono selalu melontarkan statemen aneh, kali ini tentang kudeta sipil. Kekuatan non militer akan mengambil alih kekuasaan, kira-kira begitu," ungkap Andi Arief dikutip Warta Kota dari akun X, Senin (5/5/2025)

Andi Arief menyebut bahwa analisa soal 'kudeta sipil' perlu dipertegas agar tidak disalahartikan masyarakat luas

"Belum jelas kemana arah statemen itu. Saya khawatir itu harapannya. Sebab, secara objektif tidak mungkin itu bisa terjadi," ungkapnya

Sebelumnya, Mantan Kepala Badan Intelegen Negara (BIN) AM Hendropriyono menginggung soal adanya potensi kudeta sipil terkait derasnya permintaan untuk mengganti Gibran Rakabuming oleh sejumlah purnawirawan.

Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi narasumber di podcast yang dipandu Akbar Faisal.

Baca juga: MUI Imbau Muslim Tolak Bansos dari Dedi Mulyadi Jika Dipaksa Vasektomi: Insya Allah Ada Rezeki Lain

Dalam podcast itu, Hendro khawatir tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI tersebut ditungganggi untuk kepentingan tertentu.

"Ada sesuatu yang aneh. Ini pernyataan sikap ini sudah bulan Februari (2025), sekarang sudah bulai Mei (baru ramai). Jadi karena ada keanehan begini, meski ada sesuatu di balik semua ini. Ada yang main ini," ungkapnya dikutip Warta Kota pada Senin (5/5/2025).

Baca juga: Hendropriyono Minta Masyarakat Hentikan Membully Hercules, Singgung Perannya di Perang Timtim

Hendro menilai, ramainya pembahasan soal tuntutan para purnawirawan itu dapat memantik keramaian sosial dan hal tersebut membahayakan negara.

Baca juga: Hendropriyono Minta Masyarakat Hentikan Membully Hercules, Singgung Perannya di Perang Timtim

"Sekarang jadi sebuah fenomena sosial yang menurut saya bisa menjadi sesuatu gerakan sosial yang besar dan berbahaya," ungkapnya.

Dalam analisa Hendro, dunia saat ini, termasuk Indonesia di dalamnya, sedang dalam keadaan 'perang ekonomi perdagangan' dan finansial.

"Yang berperang itu dua kutub, Amerika Serikat dengan China. Yang menang nanti jadi arang, yang kalah jelas jadi abu. Nah, kita jangan sampai jadi 'asbak'. Dalam keadaan begini kok kita membicarakan masalah kecil dibandingkan dengan masalah yang yang dihadapi di tengah-tengah 'perang' dunia ini," jelasnya.

"Memang rakyat awam kan tidak merasa. Tidak seperti ada bom jatuh di rumah kita. Tapi makin lama (ekonomi) makin mencekek," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Hendro mengapresiasi sikap dari forum purnawirawan yang tergabung dalam wadah resmi, baik dari TNI AL, AU maupun AD yang menyatakan sikap untuk tidak mengganggu pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca juga: Sidang Mediasi Terancam Deadlock, Jokowi Tetap Ogah Tunjukkan Ijazah meski Diminta di Pengadilan

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved