Berita Jakarta
Hendropriyono Minta Masyarakat Hentikan Membully Hercules, Singgung Perannya di Perang Timtim
AM Hendropriyono pun mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terus menerus membully Hercules
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Tahun 2001-2004, AM Hendropriyono turut berkomentar terkait ramainya pembicaraan mengenai Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario Marshall
Hercules dalam beberapa hari terakhir menjadi sorotan setelah terlibat perang urat saraf dengan jenderal purnawirawan
Ditambah lagi sejumlah kejadian kurang menyenangan yang melibatkan anggota ormasnya
AM Hendropriyono pun mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terus menerus membully Hercules
Sebaliknya, dia juga meminta agar Hercules berbenah diri agar image-nya di masayarakat tidak buruk
Dalam sebuah tayangan video, Hendro bercerita bahwa Hercules dan juga para prajurit TNI yang kala itu terlibat dalam perang Timor Timur adalah korban dari konspirasi global.
Baca juga: Tatanan Hidup Bisa Rusak, Ini Beberapa Alasan Pecalang Tolak Kehadiran Ormas Milik Hercules di Bali
Baca juga: Kisah Pertempuran Berdarah saat Bang Ucu Berhasil Pukul Mundur Hercules dari Tanah Abang
Mereka terpaksa terlibat dalam perang di Timor Timur karena diotaki oleh Amerika Serikat.
Saat itu, Front Revolusioner untuk Kemerdekaan Timor Timur (Fretilin) dianggap Amerika sebagai penganut komunis.
"Dia (Hercules) dan para prajurit kita, adalah korban dari konspirasi global. Yang nyuruh kita ke Timor Timur dulu siapa? Amerika. Dia (Amerika) mau balas kekalahannya di Vietnam."
"Jadi tahun 1974 dia (Amerika) kalah, 1975 kami (TNI) ini masuk termasuk saya, bulan Februari masuk operasi Seroja, dia (Amerika) yang suruh, dikasih mobil, juga utility banyak sekali. Kita enggak punya mobil (saat itu)," ujar Hendropriyono seperti dikutip dari YouTube Prof Rhenald Kasali yang tayang pada Minggu (4/5/2025).
Mobil-mobil untuk keperluan militer, kata Hendropriyono diangkut dari Vietnam setelah Amerika kalah perang.
Ia meyakini bahwa atasan-atasannya kala itu juga diperintah oleh Amerika Serikat untuk menyerbu Timor Timur.
"Saya yakin bos-bos saya dulu karena saya kan masih kapten dulu kan, pasti juga disuruh sampai begitu hebat dan dulu sebelum kita nyerbu itu banyak yel-yel dan slogan 'Viva Amerika', 'Viva United States'," ujarnya.
Indonesia yang didukung oleh Amerika kemudian menyerbu Timor Timur, yang kala itu sudah ditinggalkan Portugal.
"Jadi, kita mendukung Amerika untuk menyerbu sana selagi Portugal waktu itu dikuasai perwira-perwira revolusioner yang kiri. Jadi memang waktunya sangat tepat sehingga tidak terlalu sulit untuk menguasai."
Pengamen di Duren Sawit Jaktim Gagalkan Preman Curi Besi Scaffolding |
![]() |
---|
Alasan Dishub Jakarta Batal Pangkas Trotoar Jalan TB Simatupang Jaksel |
![]() |
---|
Pramono Klaim jadi yang Pertama di Tingkat Pemprov, DKI Jakarta Laporkan APBD ke Publik |
![]() |
---|
Terungkap Sosok Pelaku yang Sediakan Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN |
![]() |
---|
Kasus Campak Jakarta Barat Meningkat, Kelurahan Kapuk Jadi yang Tertinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.