Wajib Militer
Program Wajib Militer ala Dedi Mulyadi Disentil: Keluar dari Wamil Siswa Malah Merasa Jadi Jagoan
Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian mengatakan sebelum diterapkan, program tersebut terlebih dahulu perlu dikaji.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Laporan jurnalis TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra
WARTAKOTALIVE.COM, KOTA BEKASI - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menanggapi rencana penerapan program Wajib Militer (Wamil) untuk pelajar bermasalah yang sebelumnya digaungkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian mengatakan sebelum diterapkan, program tersebut terlebih dahulu perlu dikaji.
Terkhusus dikaji dalam perspektif diantaranya psikologis para pelajar yang ikut serta.
"KPAD Kota Bekasi setuju sebenarnya ketika memang ini mampu outputnya adalah untuk kebaikan generasi kedepan, tapi mungkin yang perlu digarisbawahi bahwa sebuah program dan terkait dengan pendidikan anak sedini mungkin perlu ada kajian yang lebih mendalam dari sebagian perspektif diantaranya psikologis," kata Novrian, Minggu (4/5/2025).
Novrian menjelaskan kajian tersebut bertujuan untuk menjawab kekhawatiran kepada para pelajar yang telah ikut wamil untuk tidak memungkinkan timbul masalah baru.
Baca juga: Tatanan Hidup Bisa Rusak, Ini Beberapa Alasan Pecalang Tolak Kehadiran Ormas Milik Hercules di Bali
Baca juga: Generasi Muda Pasti Jarang yang Tahu, Inilah Musik Samrah Khas Betawi yang Mulai Tenar di Tahun 1918
"Namanya manusia seperti punya rasa sudah masuk wamil lalu badan makin kuat dan menilai mungkin karakter anak muda yang muncul seperti ingin merasa jadi jagoan karena merasa sudah kuat terlatih kuat terus mau melakukan kekerasan dan itu perlu ada kajian tersebut," jelasnya.
Novrian menuturkan, kajian perlu dilakukan dengan melibatkan sejumlah stakeholder relevan, diantaranya Dinas Pendidikan (Disdik) baik di tingkat daerah hingga pusat.
Sehingga tidak lagi ada celah atau aspek yang memungkinan justru menimbulkan masalah baru.
"Perlu adanya kajian dari sudut pandang sosial bagaimana pola perilaku tingkah laku dan juga yang paling penting adalah melibatkan semua stakeholder duduk bareng jangan sampai ketika kita melakukan program yang bagus ternyata ada celah dan justru menjadi bumerang ke depannya," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mempastikan akan menerapkan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat perihal Wamil untuk anak yang bermasalah.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto memastikan keputusan itu akan segera diberlakukan.
"Konsep ke sana (Realisasi) tentu apa yang sudah diinisiasi oleh pak Gubernur (Dedi Mulyadi) itu perlu kami optimalkan, kami laksanakan lah," kata Tri, Jumat (2/5/2025).
Baca juga: MUI Imbau Muslim Tolak Bansos dari Dedi Mulyadi Jika Dipaksa Vasektomi: Insya Allah Ada Rezeki Lain
Tri menjelaskan saat ini dirinya sudah memperintahkan Kesbangpol untuk memahami teknis realisasi program tersebut.
Lalu mempersiapkan terkait dengan asrama para anak-anak yang akan diikutsertakan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.