Berita Regional

Dedi Mulyadi Pamer Siswa Bermasalah Dijemput TNI untuk Dimasukkan Barak Militer di Purwakarta

Dedi Mulyadi Pamer TNI Jemput Siswa Nakal untuk Dimasukkan ke Barak Militer di Purwakarta

Instagram @dedimulyadi71
DEDI KIRIM SISWA -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memamerkan proses anggota TNI menjemput sejumlah siswa bermasalah di salah satu sekolah di Purwakarta, untuk dimasukkan ke barak militer. Dedi Mulyadi memantau langsung proses pemberangkatan siswa yang menggunakan salah satu kendaraan dari Menarmed 1/1 Kostrad, untuk menempuh pendidikan militer 6 bulan di barak. 

Nantinya, kata dia peserta pendidikan militer ini akan dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal," jelas Dedi Mulyadi.

 "TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," sambungnya.

Tujuan program ini adalah untuk membina siswa yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif.

Adapun pembiayaan program ini, akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

Selain program pendidikan berkarakter, Dedi Mulyadi juga mengumumkan bahwa penerapan kurikulum wajib militer (wamil) di sekolah setingkat SMA/SMK mulai tahun ajaran baru mendatang.

Setiap sekolah akan dilengkapi dengan pembina yang berasal dari anggota TNI dan Polri.

"Saya serius, mulai tahun ajaran baru, Pemda Provinsi Jabar akan memasukkan kurikulum wajib militer di sekolah-sekolah," ujar Dedi Mulyadi, dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025), dilansir TribunJabar.id.

Kehadiran anggota TNI dan Polri di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter bela negara di kalangan siswa.

Siswa diharapkan tidak akan terlibat dalam aktivitas tawuran, perkelahian antar pelajar, atau kenakalan remaja lainnya.

Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kurikulum wamil bertujuan menggali potensi siswa di berbagai bidang. 

Selain itu, lanjut Dedi, wamil identik dengan kedisiplinan, sehingga siswa bisa lebih fokus belajar dan menghindari kegiatan yang tidak berguna. 

"Setiap sekolah akan memiliki pembina dari TNI dan Polri yang bertugas membentuk karakter siswa serta memetakan bakat mereka, termasuk bagi yang bercita-cita menjadi tentara atau polisi," paparnya.

Program ini juga akan diintegrasikan dengan sektor strategis seperti pertanian dan peternakan, sesuai kebutuhan daerah masing-masing guna membangun generasi muda yang tangguh serta berdaya saing tinggi. 

Dedi berharap, setelah lulus sekolah, para siswa bisa langsung terserap dalam berbagai bidang pekerjaan, sehingga mengurangi angka pengangguran terbuka di Jabar.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved