Sampah Jakarta

Warga Kesal Bau Busuk di RDF Rorotan, Pramono Anung: Itu Sampah yang Sudah Lama

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendatangi RDF Rorotan, Jakarta Utara, untuk mengatasi masalah bau sampah. Ternyata, itu sampah lama.

warta kota/yolanda
BAU SAMPAH - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengunjungi Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025). Menurut Pramono, bau busuk yang dikeluhkan warga sekitar ternyata berasal dari sampah lama. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengunjungi Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025).

“Hari ini saya secara khusus memang ingin tahu secara keseluruhan apa yang menjadi persoalan di RDF Rarotan ini. Saya sudah mendapatkan laporan dari yang mengerjakan. Kita ketahui bersama teknologi yang digunakan di sini adalah teknologi dari Eropa. Kalau teknologi dari Eropa seharusnya dampak-dampak yang menjadi kekhawatiran warga itu tidak terjadi,” ucap Pramono.

Pramono datang karena mendapatkan keluhan dari sejumlah warga yang tinggal di sekitar RDF Rorotan karena mengeluhkan bau yang timbul.

Baca juga: Warga Mengeluh Soal Bau Sampah, Pramono Anung Langsung Cek RDF Rorotan Jakarta

“Tadi sekaligus saya juga menemui warga kurang lebih 10 orang. Setelah kami melihat persoalan yang ada maka ketika komisioning (pengujian) dilakukan sampah yang digunakan itu sampah yang sudah lama,” jelas dia.

Pramono menegaskan, sampah yang diproses di RDF Rorotan harusnya paling lama sampah yang disimpan selama 3 hari.

Namun, dia mengakui sampah yang ada bahkan sudah lebih dari 10 hari bahkan sebulan. Sehingga, bau tersebut sangat menyengat dan menimbulkan bakteri.

“Itulah yang menjadi sumber persoalan yang paling mendasar. Padahal harusnya secara teknis sampah yang digunakan itu harusnya sampah tiga hari paling lama sehingga sampah fresh (baru). Ini sampahnya sudah ada yang lebih dari sebulan dan sebagainya,” ucap dia.

Baca juga: Soal Wacana Pulau untuk Pengolahan Sampah, Josephine: Pembangunan RDF Rorotan Contoh yang Tepat

“Sehingga inilah yang kemudian menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam, dan sebagainya,” imbuhnya.

Pramono menyebut, telah menginstruksikan pihaknya untuk segera menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi warga sekitar.

Pertama, pihaknya bakal memasangkan alat yang digunakan untuk menghilangkan bau atau Deodorizer.

Kemudian, menambahkan filter di cerobong asap yang kerap kali mengeluarkan asap hitam.

“Maka saya sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas dan jajaran terkait untuk memperbaiki. Apa yang harus dilakukan perbaikan? karena kalau dilihat saudara-saudara sekalian saya terus terang surprise (terkejut),” jelas Pramono.

“Tetapi memang karena komisioningnya tidak dilakukan secara baik, sampahnya adalah sampah lama, sehingga ini menimbulkan persoalan diawal. Saya sudah memerintahkan untuk dilakukan perbaikan,” ucap dia.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Pramono hadir mengenakan batik dan bawahan hitam. Dia datang pukul 08.18 WIB. 

Pramono terlihat didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Afan Adriansyah.

Kemudian Pramono langsung memasuki RDF Rorotan untuk berdialog dengan warga sekitar.

Sebagai informasi, RDF Rorotan telah didirikan sejak Mei 2024 di lahan seluas 7,78 hektare. 

Untuk membangun RDF ini, Pemprov DKI menggelontorkan dana lebih dari Rp 1,28 triliun. RDF Rorotan ini dapat mengolah 2.500 ton sampah per harinya dan Jakarta menghasilkan sekitar 8.000 ton sampah per hari.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved