Sampah Jakarta
Hindari Keluhan Bau, Dinas LH Libatkan Warga dalam Pengelolaan Sampah di RDF Rorotan Jakut
Dinas LH DKI Jakarta berupaya menyudahi keluhan warga soal bau sampah di RDF Rorotan. Karena itu dalam pengelolaannya melibatkan warga.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta ingin melibatkan warga di setiap tahapan dalam pengelolaan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Jakarta, agar lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan, RDF Rorotan saat ini dihentikan sementara untuk mengoptimalkan operasional dan memastikan seluruh aspek teknis.
Selain itu, pihaknya ingin mengendalikan bau dan emisi secara baik sebelum beroperasi kembali.
Baca juga: Redam Bau Sampah, Dinas LH Jakarta Tambah SPKU dan Deodorizer untuk Operasional RDF Rorotan
"Kami ingin memastikan bahwa ke depan pengelolaan RDF ini transparan dan melibatkan warga dalam setiap tahapannya," ucapnya, Rabu (26/3/2025).
"Tidak akan ada uji coba maupun operasional sebelum seluruh aspek teknis, terutama pengendalian bau dan emisi, benar-benar teratasi," imbuh Asep.
Menurut Asep, pengelola RDF bakal melibatkan warga karena dinilai menjadi kunci utama keberhasilan pengelolaan sampah di Jakarta.
Asep menyakan, pihaknya akan secara rutin mengadakan pertemuan dengan warga untuk memastikan semua proses pengelolaan RDF Rorotan berjalan sesuai kesepakatan bersama dan demi kepentingan masyarakat.
Baca juga: Ratusan Warga Jakut, Jaktim hingga Bekasi Demo Minta RDF Rorotan Ditutup, Ini Jawaban Pemprov DKI
"Sinergi antara pemerintah, pengelola, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi semua," ungkapnya.
"Kami berkomitmen untuk terus mendengarkan masukan warga dan memastikan RDF Rorotan dikelola dengan baik demi kepentingan bersama," sambung Asep.
Asep menerangkan, bau yang dikeluhkan warga karena penggunaan sampah lama dalam proses uji coba RDF Rorotan.
Sebab, di sana dirancang untuk mengolah sampah baru (waste fresh) dengan usia maksimal tiga hari.
Untuk itu, DLH telah melakukan pengosongan total bunker dan gudang RDF guna memastikan tidak ada lagi residu yang berpotensi menimbulkan bau.
"Maka kami akan menambah deodorizer (alat pengendalian bau) di area produksi dan gudang RDF untuk mengendalikan bau, melengkapi deodorizer yang sebelumnya sudah terpasang di area bunker," jelasnya.
Selain itu, tiga Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) Mobile juga ditambahkan di kawasan Metland, Cakung Timur, dan Harapan Indah, Bekasi, dan Jakarta Garden City guna memantau kualitas udara secara lebih komprehensif.
Warga Kosambi Kesal Bau Sampah, Sudin LH Jakbar Gunakan Disinfektan Wangi |
![]() |
---|
PIK Dihuni Orang Kaya, Dinas LH Minta Kelola Sampah Mandiri, Dilarang Buang ke TPST Bantargebang |
![]() |
---|
Pemprov DKI Gunakan Truk Sampah Listrik, Politisi PSI Ingatkan Soal Infrastruktur Penunjang |
![]() |
---|
Redam Bau Sampah, Dinas LH Jakarta Tambah SPKU dan Deodorizer untuk Operasional RDF Rorotan |
![]() |
---|
Uji Coba Pengolahan Sampah RDF Rorotan Picu Sakit Mata-ISPA, Ani Ruspitawati: Semua Sudah Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.