Sampah Jakarta
Redam Bau Sampah, Dinas LH Jakarta Tambah SPKU dan Deodorizer untuk Operasional RDF Rorotan
Operasional RDF Rorotan, yang mengelola sampah Jakarta, menuai protes warga karena bau. Dinas LH pun berbenah.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan untuk mengatasi masalah bau dan asap dari Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, saat ini pengoperasian RDF Plant Rorotan dihentikan untuk sementara waktu untuk mengoptimalkan operasional.
"Langkah pertama kami adalah pengosongan seluruh isi yang ada di RDF, mulai dari sampah di bunker hingga produk RDF di gudang. Kemarin, pengosongan sampah sudah selesai dan telah dibersihkan," ucap Asep, Selasa (26/3/2025).
Asep menjelaskan, bau yang keluar hingga tercium ke lingkungan permukiman warga terjadi akibat kesalahan teknis saat proses uji coba menggunakan sampah lama.
Baca juga: Banyak Warga Sakit, Dinkes DKI Jakarta Pastikan Pelayanan Kesehatan Warga Terdampak RDF Rorotan
Sedangkan, teknologi RDF ini dirancang untuk mengolah sampah baru (waste fresh) atau maksimal baru tiga hari.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas LH akan melakukan penambahan alat deodorizer untuk menghilangkan bau di area plant produksi dan gudang. Sementara, alat deodorizer yang telah terpasang ada di area bunker.
"Pemasangan di dua area plant ini sudah sangat cukup untuk mengatasi bau saat proses commissioning. Proses uji coba nantinya akan dilakukan secara bertahap mulai dari beban kosong (tanpa sampah), setengah beban, hingga beban penuh," jelas dia.
Menurutnya, SPKU sudah dipasang di RDF Rorotan sejak dibangun. Kemudian, di kawasan Jakarta Garden City(JGC), Cakung Timur.
Baca juga: Polusi Pengolahan Sampah RDF Rorotan Mengerikan, Belasan Anak Kena ISPA dan Infeksi Mata
Pihaknya, kata dia, juga telah menambah dua Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di kawasan rumah warga yang berjarak empat hingga lima kilometer dari lokasi RDF.
"Kemarin kami kembali menambah dua alat lagi di kawasan Metland, Cakung Timur dan Harapan Indah, Bekasi," ungkapnya.
Asep menuturkan, hasil dari pemantauan kualitas udara ini bisa diakses secara langsung secara online dan terbuka untuk umum.
Ia menambahkan, sebanyak 11 orang yang terpapar ISPA dan tiga orang mengalami radang mata sudah diberikan layanan kesehatan secara gratis.
"Saat ini sudah sembuh total. Tentunya, kami berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cakung Timur, Apriemi Simanjuntak, membenarkan terdapat 14 orang yang terdampak akibat pasca-commissioning.
Satu unit mobil Puskesmas Keliling (Pusling) dikerahkan untuk melayani masyarakat.
sampah Jakarta
sampah
RDF Rorotan
bau sampah
Dinas LH Jakarta
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU)
Asep Kuswanto
Warga Kosambi Kesal Bau Sampah, Sudin LH Jakbar Gunakan Disinfektan Wangi |
![]() |
---|
PIK Dihuni Orang Kaya, Dinas LH Minta Kelola Sampah Mandiri, Dilarang Buang ke TPST Bantargebang |
![]() |
---|
Pemprov DKI Gunakan Truk Sampah Listrik, Politisi PSI Ingatkan Soal Infrastruktur Penunjang |
![]() |
---|
Hindari Keluhan Bau, Dinas LH Libatkan Warga dalam Pengelolaan Sampah di RDF Rorotan Jakut |
![]() |
---|
Uji Coba Pengolahan Sampah RDF Rorotan Picu Sakit Mata-ISPA, Ani Ruspitawati: Semua Sudah Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.