Sampah Jakarta
Polusi Pengolahan Sampah RDF Rorotan Mengerikan, Belasan Anak Kena ISPA dan Infeksi Mata
Ternyata dampak dari pengolahan sampah dengan teknologi RDF di Rorotan, cukup mengerikan. Bamyak anak sakit Ispa dan infeksi mata.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah warga terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat bau dari fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara.
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mencatat berdasarkan laporan yang diterima ada 11 anak yang menderita ISPA akibat RDF Rorotan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan bahwa 3 anak lainnya juga dilaporkan mengalami sakit mata dampak pencermaran udara di RDF Rorotan.
"Anak-anak yang kemarin dilaporkan terdampak kemarin ada 11 katanya kena ISPA dan 3 kena infeksi mata," ucap Asep kepada awak media usai meresmikan TPS 3R Semper di Jakarta Utara, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Warga Kesal Bau Busuk di RDF Rorotan, Pramono Anung: Itu Sampah yang Sudah Lama
Pihaknya, kata dia, tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk melakukan pengecekan ke lokasi.
“Nah itu saya sudah koordinasi kemarin dengan Ibu Kepala Dinas Kesehatan untuk melakukan kunjungan dan melihat kondisi anak-anak tersebut," ucap Asep.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta mengatakan pihaknya bakal menanggung biaya pengobatan warga yang terdampak akibat uji coba (commissioning) di fasilitas RDF Rorotan, Jakarta Utara.
“Saya putuskan, siapapun baik itu anak umur berapapun, termasuk dewasa dan sebagainya, yang sekarang ini terdampak karena kesalahan kami, saya sudah minta maaf untuk itu, maka Pemerintah Jakarta bertanggung jawab untuk kesehatannya,” ucap Pramono usai meninjau RDF Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025).
Baca juga: Gubernur Pramono Janji Tanggung Biaya Pengobatan Warga Terdampak RDF Rorotan
Eks Sekretaris Kabinet itu mengakui adanya kesalahan dalam pengelolaan awal RDF Rorotan yang menyebabkan munculnya bau menyengat serta potensi dampak kesehatan bagi warga sekitar.
Pihaknya, kata dia, bakal bertanggung jawab penuh atas dampak yang ditimbulkan.
Dia menilai, permasalahan utama RDF Rorotan terletak pada penggunaan sampah lama dalam uji coba fasilitas tersebut.
Seharusnya, RDF Rorotan mengolah sampah segar dengan usia maksimal tiga hari.
Namun dalam praktiknya, fasilitas ini malah menggunakan sampah yang sudah tertimbun lebih dari sebulan.
“Secara teknis, sampah yang digunakan itu harusnya sampah segar,” jelas Pramono.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pramono telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta untuk segera melakukan perbaikan, termasuk pemasangan deodorizer untuk menghilangkan bau serta penambahan filter guna mengurangi polusi udara.
Warga Kosambi Kesal Bau Sampah, Sudin LH Jakbar Gunakan Disinfektan Wangi |
![]() |
---|
PIK Dihuni Orang Kaya, Dinas LH Minta Kelola Sampah Mandiri, Dilarang Buang ke TPST Bantargebang |
![]() |
---|
Pemprov DKI Gunakan Truk Sampah Listrik, Politisi PSI Ingatkan Soal Infrastruktur Penunjang |
![]() |
---|
Hindari Keluhan Bau, Dinas LH Libatkan Warga dalam Pengelolaan Sampah di RDF Rorotan Jakut |
![]() |
---|
Redam Bau Sampah, Dinas LH Jakarta Tambah SPKU dan Deodorizer untuk Operasional RDF Rorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.