Banjir Jakarta

Ini Langkah yang Dilakukan Pramono Anung dan Rano Karno untuk Mengatasi Masalah Banjir di Jakarta

Ini sejumlah langkah Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
ATASI BANJIR JAKARTA - Pramono Anung dan Rano Karno resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). Ini sejumlah langkah Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta. 

Untuk membantu warga terdampak, Pemprov Jakarta mengaktifkan Kampung Siaga Bencana dan menyiapkan dapur umum guna memastikan kebutuhan logistik warga terpenuhi.

Usulan Wagub

Di sisi lain, Rano Karno mengusulkan beberapa langkah strategis untuk penanganan banjir.

Salah satunya dengan membangun sistem polder baru untuk pengendalian banjir.

"Kita akan bangun sistem polder baru untuk pengendalian banjir, menambah jumlah dan kapasitas pompa air baik yang statis maupun yang mobile, serta sesegera mungkin membangun tanggul mitigasi rob di lima lokasi titik krusial," ujar Rano Karno.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ungkap Biang Kerok Banjir yang Rendam Bekasi, Singgung Pengembang Perumahan

Dia juga akan membangun tanggul mitigasi sementara menunggu realisasi proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) oleh pemerintah pusat.

Bagi warga yang terdampak, Rano Karno mengajak warga Jakarta yang tinggal di daerah rawan banjir bersedia direlokasi ke rumah susun (rusun).

Pindah ke rusun merupakan solusi paling realistis untuk mencegah dampak banjir yang terus berulang.

Baca juga: 36 Titik di Kabupaten Bekasi Banjir, Ade Kunang Intruksikan Perangkat Bantu Warga Serentak

"Saya selalu mensosialisasikan kesempatan ini, 'Ayo kita pindah ke rusun, kalau mau pindah yuk'," ucap Rano Karno.

Selain itu, pengerukan 17 aliran sungai dan waduk di Jakarta juga dilakukan untuk memastikan aliran air tidak terhambat.

Pengerukan akan berlangsung hingga Agustus 2025.

Baca juga: 4.792 Orang Terdampak Banjir di Bojongkulur, Pemkab Bogor Bangun Dapur Umum dan Posko Pengungsian

Namun, Rano Karno menegaskan pengerukan dilakukan secara periodik dan tidak hanya setiap enam bulan sekali.

"Nggak mungkin bahasanya minimal enam bulan sekali harus dilakukan karena sedimentasi ini setiap hari pasti akan bergerak," kata Rano Karno.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Rendam Ratusan RT di Jakarta, Apa Langkah Pramono-Rano?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved