Banjir Jakarta
Ini Langkah yang Dilakukan Pramono Anung dan Rano Karno untuk Mengatasi Masalah Banjir di Jakarta
Ini sejumlah langkah Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di berbagai lokasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat, hingga Selasa (4/3/2025) siang, sebanyak 105 RT dan lima ruas jalan terendam banjir.
Banjir kali ini dipicu curah hujan tinggi serta luapan Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, dan Kali Ciliwung.
Baca juga: BPBD dan PMI Jakarta Barat Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Kantor Kelurahan Kedoya Selatan
Selain itu, air kiriman dari wilayah hulu turut memperparah kondisi banjir di Jakarta.
Lantas apa langkah Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta?
Pramono Anung mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca juga: Ditemukan Meninggal, Bocah yang Hanyut saat Evakuasi Korban Banjir di Kebon Baru Jakarta Selatan
Salah satunya dengan menginstruksikan pembukaan beberapa pintu air untuk memperlancar aliran air dan mengurangi beban di wilayah terdampak banjir.
"Saya sudah minta Bu Ika (Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta) bertanggung-jawab mengatur pintu-pintu air untuk mulai dibuka supaya bebannya tidak lebih banyak ke timur, terutama ke Ciliwung," kata Pramono Anung usai meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).
Sejumlah pintu air yang dibuka, yakni Ciliwung Lama: Satu pintu dibuka penuh dengan ketinggian 175 cm dan Banjir Kanal Barat: Tiga pintu dibuka setinggi 800 cm.
Baca juga: Biang Kerok Banjir Jabodetabek itu di Bekasi Bukan Tanggul Jebol, Ini Penjelasan Wamen PU
Lalu, kawasan Istiqlal: Dua pintu dioperasikan dengan pengawasan ketat untuk mencegah banjir.
Pintu air di Sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur: Dua pintu dioperasikan sepenuhnya.
Selain membuka beberapa pintu air, Pramono Anung juga menginstruksikan jajarannya untuk menyebar pompa penyedot air ke berbagai wilayah di Jakarta.
Baca juga: Khawatir Banjir Makin Parah, Pramono Anung Minta Semua Pompa Air Beroperasi dan Modifikasi Cuaca
Sebanyak 500 pompa yang tersebar di 200 titik di Jakarta diaktifkan untuk mempercepat pembuangan air ke laut.
Pemprov Jakarta juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan modifikasi cuaca untuk mengalihkan curah hujan ke laut dan mengurangi intensitas hujan di Jakarta.
"Saya minta untuk modifikasi cuaca dilakukan, didorong untuk ke laut," kata Pramono Anung.
Untuk membantu warga terdampak, Pemprov Jakarta mengaktifkan Kampung Siaga Bencana dan menyiapkan dapur umum guna memastikan kebutuhan logistik warga terpenuhi.
Usulan Wagub
Di sisi lain, Rano Karno mengusulkan beberapa langkah strategis untuk penanganan banjir.
Salah satunya dengan membangun sistem polder baru untuk pengendalian banjir.
"Kita akan bangun sistem polder baru untuk pengendalian banjir, menambah jumlah dan kapasitas pompa air baik yang statis maupun yang mobile, serta sesegera mungkin membangun tanggul mitigasi rob di lima lokasi titik krusial," ujar Rano Karno.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ungkap Biang Kerok Banjir yang Rendam Bekasi, Singgung Pengembang Perumahan
Dia juga akan membangun tanggul mitigasi sementara menunggu realisasi proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) oleh pemerintah pusat.
Bagi warga yang terdampak, Rano Karno mengajak warga Jakarta yang tinggal di daerah rawan banjir bersedia direlokasi ke rumah susun (rusun).
Pindah ke rusun merupakan solusi paling realistis untuk mencegah dampak banjir yang terus berulang.
Baca juga: 36 Titik di Kabupaten Bekasi Banjir, Ade Kunang Intruksikan Perangkat Bantu Warga Serentak
"Saya selalu mensosialisasikan kesempatan ini, 'Ayo kita pindah ke rusun, kalau mau pindah yuk'," ucap Rano Karno.
Selain itu, pengerukan 17 aliran sungai dan waduk di Jakarta juga dilakukan untuk memastikan aliran air tidak terhambat.
Pengerukan akan berlangsung hingga Agustus 2025.
Baca juga: 4.792 Orang Terdampak Banjir di Bojongkulur, Pemkab Bogor Bangun Dapur Umum dan Posko Pengungsian
Namun, Rano Karno menegaskan pengerukan dilakukan secara periodik dan tidak hanya setiap enam bulan sekali.
"Nggak mungkin bahasanya minimal enam bulan sekali harus dilakukan karena sedimentasi ini setiap hari pasti akan bergerak," kata Rano Karno.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir Rendam Ratusan RT di Jakarta, Apa Langkah Pramono-Rano?"
Gubernur Jakarta Pramono Anung
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Pramono Anung
banjir Jakarta
bencana banjir di Jakarta
banjir di Jakarta
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno
Rano Karno
Waspada 12 Wilayah ini Rawan Terdampak Banjir Rob Jakarta hingga 22 Agustus |
![]() |
---|
Air Kiriman dari Bogor, Warga Kebon Pala Jaktim Kembali Dilanda Banjir |
![]() |
---|
Banjir Rendam 16 RT di Jakarta Timur, Pramono Anung: Sudah Langsung Surut |
![]() |
---|
16 RT di Jaktim Terjadi Genangan Ketinggian Air Hingga 80 Cm Akibat Hujan Deras Senin Sore |
![]() |
---|
Pramono Anung Ungkap Atasi Kemacetan hingga Banjir Jakarta tak Bisa Sekejap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.