Banjir Jakarta
Pramono Anung Ungkap Atasi Kemacetan hingga Banjir Jakarta tak Bisa Sekejap
Pramono Anung mengaku banjir hingga kemacetan merupakan persoalan sejak lama yang tak mudah diselesaikan dan harus dibenahi secara bertahap.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berbenah untuk menyambut perayaan 5 abad (500 tahun) usia Kota Jakarta pada tahun 2027.
Permasalahan di Ibu Kota seperti kemacetan, polusi, hingga banjir menjadi fokus utama.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengaku banjir hingga kemacetan merupakan persoalan sejak lama yang tak mudah diselesaikan dan harus dibenahi secara bertahap.
"Seperti hari ini, ini bukan pekerjaan yang gampang, memang harus dilakukan secara perlahan-lahan, dan tidak bisa bim salabim. Termasuk untuk mengatasi urusan kemacetan, polusi, sampah, banjir—itulah yang menjadi konsentrasi," kata Pramono di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Pihaknya, kata dia, akan membuka lebih banyak ruang hijau bagi warga Jakarta agar mereka bisa menikmati dan melaksanakan beragam kegiatan di sana.
Baca juga: Banjir Jakarta Makin Parah, Pemkot Jaktim Kebut Pembangunan Waduk Giri Kencana
"Apa pun yang dilakukan oleh Kota Jakarta atau pemerintah Balai Kota adalah bagaimana membuat warga Jakarta itu lebih aman, lebih nyaman, transportasinya lebih mudah, dan kemacetan secara perlahan bisa diturunkan," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengalokasikan anggaran senilai hampir Rp 4 triliun untuk menangani banjir di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk berbagai program teknis yang bersifat permanen dan berkelanjutan.
Baca juga: Pramono Anung Mengaku Begadang Demi Pantau Banjir Jakarta, Kok bisa Bersamaan
“Dananya cukup besar, hampir Rp 4 triliun kita sudah alokasikan dan itu tidak bisa seperti Jini Oh Jini, bim-salabim kemudian selesai, enggak. Dua tahun kami kerjakan. Normalisasi sungai Ciliwung akan kami lakukan,” kata Pramono dalam sambutannya di acara Derap Kerja Sama Jakarta (DKJ) di Balai Kota, Jumat (11/7/2025).
Ia menyebut, anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan, pengadaan pompa air, pembebasan lahan, serta proyek normalisasi sungai, termasuk Sungai Ciliwung yang menjadi salah satu titik krusial banjir di Jakarta.
Pramono menekankan bahwa Pemprov DKI tidak lagi mengandalkan solusi jangka pendek. Penanganan banjir akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai dan kawasan rawan banjir.
“Pasti akan ada yang mau tidak mau, suka tidak suka, bahwa itu memang bukan tempat untuk ditinggali ya. Kami akan pindahkan, kami akan siapkan untuk tempat tinggal itu,” ungkap Pramono. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program pengendalian banjir tidak akan berhenti pada 2026, tetapi berlanjut hingga 2027.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana jangka menengah dan panjang Pemprov DKI.(m27)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Waspada 12 Wilayah ini Rawan Terdampak Banjir Rob Jakarta hingga 22 Agustus |
![]() |
---|
Air Kiriman dari Bogor, Warga Kebon Pala Jaktim Kembali Dilanda Banjir |
![]() |
---|
Banjir Rendam 16 RT di Jakarta Timur, Pramono Anung: Sudah Langsung Surut |
![]() |
---|
16 RT di Jaktim Terjadi Genangan Ketinggian Air Hingga 80 Cm Akibat Hujan Deras Senin Sore |
![]() |
---|
Jakarta Terus Dilanda Banjir, Bun Joi Phiau Minta Pemprov DKI Evaluasi Tata Ruang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.