Warga dan Netizen Ragukan Pembelaan Pertamina yang Bantah Oplos Pertalite jadi Pertamax 

Ketidakpercayaan warga ini menyusul adanya kasus mobil mogok usai diisi BBM jenis Pertamax beberapa waktu lalu

Istimewa
RIVA OPLOS PERTALITE -- Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan melakukan peninjauan langsung ke beberapa pangkalan resmi LPG 3Kg dan toko kelontong yang ada di Kota Tangerang Selatan, Banten pada Jumat (6/9/2024). Riva Siahaan bersama 6 orang lainnya ditetapkan menjadi tersangka korupsi oleh Kejagung dengan modus mengoplos Pertalite menjadi Pertamax sehingga merugikan negara Rp 193,7 Triliun. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah warga dan netizen tak percaya dengan pembelaan Pertamina yang membantah, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dioplos menjadi Pertamax.

Ketidakpercayaan warga ini menyusul adanya kasus mobil mogok usai diisi BBM jenis Pertamax beberapa waktu lalu. 

"Kalau saya sih kurang percaya (dengan pembelaan Pertamina) karena kan waktu itu pernah viral mobil banyak yang mogok setelah memakai Pertamax," ujar Dwi Rahmayani (30), warga Ciledung, Kota Tangerang. 

Dwi menyesalkan adanya kasus tata kelola minyak mentah periode 2018-2023 lalu yang melibatkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS).

Kasus ini juga melibatkan tiga petinggi Pertamina lainnya dan tiga bos perusahaan swasta, hingga mereka ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. 

Baca juga: Korupsi Pertamina, Apakah Kini Pertamax Yang Beredar di SPBU Hasil Oplosan?

"Sangat disayangkan kasus ini bisa terjadi, karena para direksi yang bekerja di sektor migas pasti sudah mendapatkan gaji dan tunjangan yang begitu besar," imbuhnya. 

Ketidakpercayaan warga ini juga dilontarkan oleh para netizen yang ada di media sosial Instagram. Seperti yang diungkapkan pemilik akun @iyounkslee mengomentari postingan akun @kompascom soal pernyataan Pertamina yang membantah Pertalite dioplos menjadi Pertamax. 

"Tombol tidak percaya," ucap @iyounkslee. 

"Hahaha the real BUMN (beban usaha milik negara)," timpal pemilik akun @mudamudimia. 

Baca juga: PROFIL Riva Siahaan, Dirut Pertamina Patra Niaga yang Dijadikan Tersangka Korupsi Rp193,7 triliun

Salah satu netizen kemudian mengingat peristiwa soal banyaknya mobil yang mogok usai mengisi Pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beberapa waktu lalu. Para pemilik mobil kemudian membongkar tangki BBM kendaraannya di bengkel resmi. 

"Makanya kemarin banyak kasus jebol pakai Pert*max," ucap pemilik akun @ombaliku. 

Sedangkan kasus mobil mogok akibat memakai Pertamax sempat diposting di media sosial milik @jabarekspres.

Dalam postingan itu, perekam yang juga pemilik mobil menunjukkan filter pompa bensin mengalami kerusakan setelah diisi Pertamax. 

Video berdurasi 1 menit 23 detik itu menampilkan sejumlah mobil merek Daihatsu tengah dibongkar di bengkel resmi Daihatsu Cibinong, Kabupaten Bogor. Kerusakan yang dialami mobil itu sama, yaitu di bagian filter dan pompa bensin. 

"Ini sama dibuang semua tuh (bensin Pertamax) wah banyak banget, rusak juga filter nya," ucap perekam tersebut. 

Baca juga: Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Modus Korupsi Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Subholding Commercial & Trading Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga membantah adanya pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite jadi Pertamax. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menegaskan, kualitas Pertamax yang dijual Pertamina dipastikan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah yakni Research Octane Number 92 atau RON 92. 

"Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2025). 

"Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat dari awal penerimaan produk di terminal Pertamina telah sesuai dengan ketentuan pemerintah,” imbuh Heppy. 

Ia menuturkan, treatment yang dilakukan di terminal utama BBM adalah proses injeksi warna (dyes) sebagai pembeda produk agar mudah dikenali masyarakat.

Baca juga: Sulap Pertalite jadi Pertamax, Dirut Pertamina Patra Niaga jadi Tersangka Korupsi Rp193,7 Triliun

Selain itu juga ada injeksi additive yang berfungsi untuk meningkatkan performance produk Pertamax. 

"Jadi bukan pengoplosan atau mengubah RON. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," tegas Heppy.

Menurutnya, Pertamina Patra Niaga melakukan prosedur dan pengawasan yang ketat dalam melaksanakan kegiatan Quality Control (QC). Distribusi BBM Pertamina juga diawasi oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Kami menaati prosedur untuk memastikan kualitas dan dalam distribusinya juga diawasi oleh BPH Migas,” ucap dia.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved