Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Gratis di SLB Cahaya Jaya Jakut Tak Ada Susu, Begini Alasannya

Menko Pratikno dan Pj Gubernur DKI Jakarta menengok program MGB di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/202%)

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Program makan siang bergizi gratis di SLB B&C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tampak. Menko Pratikno ikut sambangi kelas, Senin (13/1/2025) 

WARTAKOTALIVE.COM, KELAPA GADING — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya menyasar sekolah-sekolah umum, tetapi juga ke sekolah luar biasa (SLB). 

Kali ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno bersama PJ Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menengok program MBG yang secara perdana dilakukan di SLB B dan SLB C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/2025).

Pantauan Warta Kota di lokasi, Teguh Setyabudi datang di lokasi sekira pukul 09.00 WIB, sementara Menko Pratikno datang sekira pukul 09.22 WIB.

Setelah itu, mereka langsung menghampiri lima kelas yang ada di SLB Cahaya Jaya. Baik SD, SMP, maupun SMA. 

Baca juga: Dianggap Kurang Mamadai, DPRD DKI Buka Opsi Tambah Biaya untuk Program Makan Bergizi Gratis

Dari yang nampak, anak-anak yang ditempatkan di kelas-kelas khusus itu nampak tenang dan antusias. 

Mereka terlebih dahulu diberi arahan oleh guru, sebelum menyantap MBG yang sudah disediakan sejak pagi hari. 

Para siswa di SLB ini bervariasi, ada yang memiliki keterbatasan intelektual, bicara, dan lain sebagainya. 

Program makan siang bergizi gratis di SLB B&C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/2025)
Program makan siang bergizi gratis di SLB B&C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/2025) (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

Kala jajaran masuk ke kelas, mereka pun langsung menyantap kudapan dalam kotak makan alumunium dengan perlahan-lahan.

Namun, ada beberapa siswa yang tak menyantap makanannya dikarenakan tak suka nasi. 

"Enggak bisa makan nasi dia. Biasa bawa roti," kata salah satu guru yang mendampingi anak dengan downsyndrom bernama William di SLB Cahaya Jaya, Senin.

Alhasil, sang guru mencoba menyuapi William perlahan-lahan. 

Menu MBG yang disediakan kali ini adalah nasi, ayam kecap, sayur buncis jagung, tahu dan pisang. 

Tidak nampak adanya susu sebagai pelengkap makan siang bergizi gratis itu. 

"Enggak ada (susu). Mau ada," kata salah satu siswa SLB kelas 6 bernama Davis, Senin.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita Baru Diberikan Satu Pekan Sekali

Kendati begitu, Davis mengaku jika rasa makan bergizi gratis itu enak.

Ia pun ingin setiap hari diadakan, sebab dirinya juga terbiasa bawa bekal dari rumah sebelum MBG diberikan oleh pemerintah.

"Paling suka ayam, rasanya enak. Dari dulu suka ayam," kata Davis.

"(Biasanya) bawa bekal, nasi uduk," imbuhnya.

Lebih lanjut, dalam peninjauan program MBG di SLB Cahaya Jaya itu, Menko PMK nampak mengajak selfie para anak-anak berkebutuhan khusus.

Mereka pun menyambut baik dengan memberikan senyuman dan sapaan kepada Menko Pratikno dan jajaran. 

Pratikno dan jajaran menyelesaikan kunjungan sekira pukul 10.00 WIB. 

Kepada awak media, Pratikno menyampaikan bahwa dirinya senang sebab para siswa terlihat antusias kala menyantap MBG.

"Jadi ada nasi, ada sayur, ada ayam, buah, ada tahu. Jadi ada karbohidrat, terus kemudian protein ada, sayur ada, protein hewani maupun protein nabati. Jadi kualitasnya bagus," kata Pratikno kepada wartawan di lokasi, Senin.

Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada pihak yayasan SLB dan PJ Gubernur DKI Jakarta yang sudah menjaga kualitas penyediaan MBG.

Dia berharap, tradisi makan bergizi yang digagas Presiden Prabowo ini bisa langgeng dilaksanakan dan berdampak positif bagi perekonomian di Indonesia.

"Jadi tradisi makan yang sehat dan kami harapkan juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah," katanya.

Sementara itu, terkait tidak adanya susu dalam MBG kali ini, Zaenal selalu Kepala SPBG Kelapa Gading membenarkan jika pihaknya tak memberikan susu pada menu MBG kali ini.

Pasalnya menurut dia, pemberian susu tidak dilakukan setiap hari.

"Susu memang dari badan gizi memang khusus pemberian susu seminggu direncanakan dua kali," kata Zaenal.

"Nah khusus sekolah anak-anak, kami sudah berkoordinasi memang tidak bisa sembarangan susu yang diberikan kamo harus berkoordinasi. Untuk hari ini tidak terlihat susu memang karena kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah," pungkasnya. (m40)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved