Berita Jakarta

Kisah Sadeli Warga Tambora yang Hidup Dalam Kemiskinan, Hidup Sebatang Kara Ditinggal Istri dan Anak

Kisah Sadeli, Warga Tambora yang Belasan Tahun Hidup Dalam Kemiskinan, Hidup Sebatang Kara Ditinggal Istri dan Anak

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Kondisi rumah sadeli di Jalan Kali Anyar, Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (25/12/2024). Sehari sebelumnya, rumah Sadeli terbakar hebat. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA - Sadeli, warga RT 06/04 Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, telah hidup dalam garis kemiskinan selama lebih dari sepuluh tahun. 

Karena tidak memiliki penghasilan tetap, ia bahkan dicerai oleh istrinya sekitar lima tahun lalu.

Ketua RT 06/04, Uki, mengonfirmasi bahwa Sadeli hidup dalam kondisi miskin. 

Bahkan, untuk makan pun ia terkadang harus numpang di rumah tetangga. 

"Kadang-kadang, untuk makan saja, dia harus bergantung pada bantuan orang lain," ujar Uki.

Sadeli kini tinggal sebatang kara di rumah kecil berukuran 3x8 meter. 

Rumah tersebut mengalami musibah kebakaran pada Selasa malam, 24 Desember 2024. 

"Selama ini, listrik di rumah Sadeli dibayar oleh keponakannya yang peduli padanya. Namun, sudah tiga bulan terakhir, listriknya mati, jadi saya suruh dia mengurus ke PLN," jelas Uki pada Kamis (26/12/2024).

Uki menceritakan bahwa ketika petugas PLN datang untuk memperbaiki listrik, mereka menemukan adanya kabel yang salah sambung, yang menyebabkan pemadaman. 

Namun, dua hari setelah perbaikan tersebut, rumah Sadeli mengalami korsleting listrik dan terbakar, menyisakan puing-puing kayu yang hangus.

Sebagai ketua RT, Uki bersama pengurus RW telah merencanakan untuk membantu merenovasi rumah Sadeli. 

"Alhamdulillah, kami urunan untuk membantu renovasi rumahnya sedikit-sedikit. Kasihan dia, pekerjaannya serabutan, jadi sulit untuk memperbaiki rumahnya. Untuk makan saja terkadang saya yang bantu. Orangnya rajin, kalau saya suruh-suruh, dia mau," tutur Uki.

Uki juga merasa bahwa ada kemungkinan petugas PLN melakukan kesalahan saat memperbaiki listrik di rumah Sadeli. 

"Rumah Sadeli seharusnya tidak mengalami korsleting. Karena dia tidak punya peralatan elektronik seperti kipas, kulkas, TV, atau ponsel. Jadi aneh jika rumahnya bisa terbakar karena korsleting," ujarnya.

Selain itu, Sadeli juga memiliki masalah dengan keluarganya. 

Uki mengungkapkan bahwa Sadeli tidak akur dengan tujuh saudara kandungnya terkait masalah warisan rumah. 

Meskipun sebelum orangtuanya meninggal, rumah telah dibagi, beberapa saudara ingin menjualnya, namun Sadeli menolak. 

Hal ini menyebabkan hubungan mereka menjadi renggang.

"Sadeli tidak ingin menjual rumah tersebut. Saya sudah menemui saudara-saudaranya dan meminta mereka untuk tidak menambah masalah di saat Sadeli sedang susah. Sekarang, kalau Sadeli mau tidur di rumah saya atau di rumah saudaranya, itu terserah dia," kata Uki.

Setelah kebakaran, Sadeli memutuskan untuk tinggal sementara waktu di rumah kakaknya. 

Pengurus RT dan RW kini sedang mengukur rumahnya untuk segera memulai perbaikan.

"Kami akan membantu karena dia adalah warga kami. Sadeli orangnya baik dan rajin," tambah Uki.

Sadeli sendiri diungkapkan Uki memiliki seorang anak. 

Uki mengatakan bahwa setiap kali bertemu dengan Sadeli, ia selalu bertanya apakah ayahnya sudah datang menemuinya. 

Terkadang, Sadeli merasa malu untuk menemui anaknya, karena tidak memiliki uang untuk diberi. 

"Mungkin dia malu, karena dia tidak bekerja dan tidak bisa memberi uang saku kepada anaknya," tandas Uki.

Baru Lunasi Tagihan Listrik Usai 3 Bulan Dicabut PLN, Rumahnya Malah Kebakaran

Kemiskinan ekstrem masih terjadi di Jalan Kali Anyar, Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Selasa (24/12/2024).

Hal ini terungkap setelah peristiwa kebakaran yang menghanguskan sebuah rumah non-permanen di RT 06/04, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Menurut keterangan, Mulyadi, adiknya Sadeli tinggal seorang diri di rumah yang terbakar tersebut.

Saat kebakaran terjadi, Sadeli tidak berada di rumah karena kesehariannya bekerja serabutan dan membantu ketua RT setempat.

Mulyadi mengungkapkan bahwa sebelum kebakaran, rumah warisan orangtuanya yang dihuni oleh adiknya itu tak mampu membayar tagihan listrik.

Bahkan, selama tiga bulan terakhir, adiknya tinggal di rumah tanpa menggunakan listrik.

"Bayar sih, tapi sering telat. Listriknya mati selama tiga bulan, terus adik saya ngurusin ke PLN Bandengan, Penjaringan, Jakarta Utara," kata Mulyadi di lokasi pada Rabu (25/12/2024).

Mulyadi menjelaskan, adiknya tidak bisa membayar listrik karena tidak memiliki penghasilan tetap setiap bulan.

Penghasilan dari kerja serabutan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dia sih kalau disuruh-suruh emang mau, biasanya disuruh sama RT. Sudah punya keluarga dan dua anak," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT 06/04 Kalianyar, Uki, mengatakan listrik di rumah Sadeli sudah padam selama tiga bulan. 

Dua hari sebelum kebakaran, Uki memberikan uang dan meminjamkan sepeda motor kepada Sadeli untuk mengurus masalah listrik.

"Dua hari kemarin listriknya nyala. Saya tanya, katanya kabelnya salah sambung. Dua hari setelah itu, kebakaran terjadi," ujar Uki.

Uki melanjutkan, Sadeli yang kini berusia sekitar 48 tahun, hanya mengandalkan pekerjaan serabutan dari warga sekitar.

Ia menilai Sadeli sebagai orang yang baik, mudah bergaul, dan sering membantu warga di lingkungan tempat tinggalnya.

"Saya bantu dia karena kasihan. Makanya saya kasih uang dan pinjamin sepeda motor buat ngurusin listrik. Kalau sudah nyala nanti petugas PLN datang, biar saya kasih uang rokok. Ternyata katanya kabelnya salah sambung. Kok bisa," terang Uki.

Api diduga berasal dari lantai bawah rumah Sadeli, dan saat itu warga dengan sigap memadamkan api menggunakan alat seadanya.

"Alhamdulillah, sebelum pemadam kebakaran datang, api sudah mati," ucap Uki.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved