Begini Respon Jokowi usai Effendi Simbolon Dipecat PDIP karena Bertemu Dirinya

Begini Respon Presiden RI ke 7 Joko Widodo atau Jokowi usai Effendi Simbolon Dipecat PDIP gegara Bertemu Dirinya

Editor: Joanita Ary
tribunnews
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, menanggapi terkait langkah PDI Perjuangan memecat salah satu kadernya, Effendi Simbolon. 

WARTAKOTALIVECOM, Solo - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, menanggapi terkait langkah PDI Perjuangan memecat salah satu kadernya, Effendi Simbolon.

Menanggapi hal itu, Jokowi hanya menjawab singkat saja terkait pertemuan dirinya dengan Effendi Simbolon yang disebut menjadi alasan pemecatan tersebut.

"Bertemu, kenapa bertemu," kata Jokowi di kediaman pribadinya, Sumber, Banjarsari, Selasa (3/12/2024).

Jokowi menyebut mengenai pemecatan Effendi, hal itu menjadi kewenangan dari partai.

"Itu kewenangan partai," jawab Jokowi singkat.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com, DPP PDIP menjelaskan pertimbangan pihaknya memecat politikus Effendi Simbolon.

PDIP menerangkan karena ada pertemuan antara Effendi Simbolon dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai tak sejalan dengan prinsip partai.

Menurut Aryo Seno Bagaskoro juru bicara DPP PDIP, peristiwa itu terjadi saat Effendi menghadiri acara dukungan ke pasangan nomor urut 1 Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono, di Cempaka Putih, Senin (18/11).

Dalam acara itu hadir Jokowi hingga elite Partai Gerindra.

"Iya (peristiwa yang di Cempaka Putih). Itu yang utama," ujar Seno.

Seno mengatakan PDIP akhirnya mengambil langkah tegas lantaran pertemuan itu.

Ia menjelaskan jika pertemuan dengan tokoh selain Jokowi, PDIP tak terlalu mempermasalahkan.

"Maka dalam case Pak Effendi Simbolon ini tidak pernah sekalipun partai tidak tegas dalam mengambil sikap apabila berkaitan dengan prinsip-prinsip. Nah, Pak Effendi Simbolon ini bertemu dan berkomunikasi dengan Pak Jokowi," ujar Seno.

"Ini beda persoalan kalau dengan yang lain-lain, tokoh politik yang lain, tapi ini bertemu dengan Pak Jokowi. Sebelum kemudian mengambil suatu langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai," terangnya lagi.

 

Sumber: KOMPAS
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved