Pilkada 2024

Ormas Sayap Partai Ummat Tanggapi Kelakar Suswono soal Janda Kaya, Minta Politisi Bijak Berbicara

Kelakar yang dilontarkan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono menjadi pembelajaran bagi para politisi maupun tokoh dalam menyampaikan pendapat.

Youtube KPU
Kelakar yang dilontarkan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono menjadi pembelajaran bagi para politisi maupun tokoh dalam menyampaikan pendapat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPP Perempuan Utama (Permata) Ummat menilai, kelakar yang dilontarkan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono bisa menjadi pembelajaran bagi para politisi maupun tokoh dalam menyampaikan pendapatnya.

Jangan sampai lontaran seperti janda kaya menikahi pengangguran untuk menyelesaikan masalah kesejahteraan itu, terulang kembali. 

Ketua Umum DPP Permata Ummat Euis Fety Fatayaty menyayangkan guyonan Suswono terkait sarannya agar janda kaya raya di Jakarta menikahi pemuda pengangguran.

Kelakar itu disampaikan Suswono sebagai solusi dari masalah sosial mengurangi kemiskinan.

“Ke depannya siapa pun politisi dan figur publik yang ingin menyampaikan sarannya agar dapat memikirkan baik-baik dan menyadari ruang publik tempat menyampaikan pendapat itu apakah sudah tepat,” ujar Euis dari keterangannya pada Rabu (30/10/2024).

Menurut Euis, saat ini kaum perempuan telah menjadi sebuah kelompok masyarakat yang progresif dan terlibat dalam banyak hal.

Salah satunya memperjuangkan martabat perempuan, sehingga apapun tentang status perempuan di masyarakat sebaiknya diletakkan pada porsi yang sesuai dengan jati diri perempuan.

“Pendapat yang menyasar status perempuan (janda) dianggap sebagai solusi sosial pengelolaan masyarakat di Jakarta terlepas tingkatan ekonominya, baik itu disampaikan dengan ‘candaan atau seriusan’ itu bukan sebuah terobosan yang masyarakat tunggu-tunggu untuk membenahi persoalan sosial di Jakarta,” jelasnya.

Sebagai Ormas sayap Partai Ummat, Euis menganggap masyarakat tidak perlu analogi soal kisah Nabi Muhammad SAW yang menikahi janda kaya, Siti Khadijah.

Apalagi saat itu, Nabi Muhammad bukanlah orang pengangguran tapi berdagang.

Baca juga: Forum Pemuda Apresiasi Permohonan Maaf Suswono soal Janda Kaya Nikahi Pengangguran

“Saya sudah membaca berita yang Suswono yang telah meminta maaf, sebagai nasihat untuk kita semua agar sebagai politisi, figur publik dan calon pemimpin daerah, ke depannya sebaiknya bisa memberikan saran, atau program yang disampaikan hendaknya mencerdaskan dan ide-idenya positif,” kata dia.

“Tapi jika memberi solusi seperti memberi saran mengurangi pengangguran dengan menikahi janda kaya, selain tidak pada tempatnya ide tersebut tidak memberi edukasi dan solusi apa pun,” lanjutnya.

Euis berharap calon pemimpin daerah dapat menyampaikan ide-idenya yang mengedukasi dan masuk akal untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.

Dia juga menginginkan agar pemerintah daerah Jakarta ke depan dapat menyajikan tindakan yang tepat sasaran untuk mendukung pemuda di Jakarta.

“Kami di Permata Ummat akan berupaya membantu mencari solusi yang tepat bagi pembangunan manusia di Jakarta,” ucap Euis yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat ini.

Diberitakan sebelumnya, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 01, Suswono menarik pernyataannya soal janda kaya menikahi pengangguran.

Politisi PKS itu juga menyampaikan permohonan maaf atas polemik yang timbul akibat pernyatanya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar pada Sabtu (26/10/2024) lalu.
 
“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut,” kata Suswono dari keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (29/10/2024).

Menurutnya, pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks bercanda untuk menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.

Mantan Menteri Pertanian RI era Presiden SBY ini menganggap, tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Rasulullah SAW, karena menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya.

Baca juga: Ditanya Kelakar Suswono soal Pengangguran Nikahi Janda Kaya, Pramono: Politik Saya Riang Gembira

“Namun, saya akui jika guyonan tersebut kurang tepat dan bijaksana. Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," imbuhnya.

Suswono menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi bukan merupakan bagian dari program RIDO. ”Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program RIDO.

Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," kata dia.

Suswono pun menyadari ke depan pihaknya akan lebih hati-hati dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan polemik.

“Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta,” pungkas Suswono.

Sebelumnya, Cawagub Jakarta Nomor Urut 1 Suswono, menyampaikan tentang salah-satu program paslon RIDO untuk anak-anak yatim di Jakarta, yaitu Kartu Anak Yatim.

Suswono mengatakan, Gubernur dan Wakil Gubernur akan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim di Jakarta.

Saat acara deklarasi dukungan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang di Jakarta Selatan (Jaksel), Sabtu (26/10/2024), Suswono menceritakan program Kartu Anak Yatim itu mengundang reaksi tambahan.

Suswono menceritakan ada pertanyaan dari para orang tua tunggal, terutama dari kalangan ibu-ibu mempertanyakan program kesejahteraan serupa.

"Kemarin ada yang nyeletuk, 'Pak ada Kartu Janda, nggak?'," kata Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Suswono menjelaskan, program kesejahteraan sosial yang diusung oleh paslon RIDO akan menyentuh semua kalangan. Termasuk para janda tapi khusus untuk para janda yang miskin.

"Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada," kata Suswono.

Bagaimana dengan para janda kaya? Suswonomenyampaikan agar para janda kaya menjadi solusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama bagi para laki-laki dengan ekonomi rendah

"Masak janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," kata Suswono berkelakar.

Suswono mencontohkan dalam riwayat Islam tentang Khadijah yang merupakan janda kaya raya menikahi Muhammad.

"Setuju ya? Coba ingat Khadijah. Tahu Khadijah? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi (Muhammad) waktu itu belum jadi Nabi, masih 25 tahun. Pemuda kan? Nah, itu contoh (janda) kaya begitu," kata Suswono. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved