Kesehatan Anak

Maltodextrin Aman Dikonsumsi, Tidak Menyebabkan Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak

Bahan makanan tambahan (BTP) maltodextrin pada susu formulan bukan penyebab diabetes dan gagal ginjal. Terbuat dari bahan alami.

|
Editor: Rusna Djanur Buana
istimewa
Dikusi tentang miskonsepsi bahan makanan tambahan (BTP) maltodextrin, di Jakarta, Selasa (4/9/2024). Bahan makanan pada produk susu formula ini dipastikan aman dan tidak menyebabkan diabetes dan gagal ginjal pada anak-anak. 

Ia menyoroti isu terkait maltodekstrin yang belakangan ini ramai di media sosial. 

“Tidak tepat maltodekstrin dikaitkan dengan peningkatan kandungan gula pada susu, dan menyebabkan gagal ginjal pada anak,” tegasnya.

Ia menambahan, juga tidak ada korelasinya antara kandungan maltodektrin dengan jumlah gula dalam produk pangan. 

“Susu yang mengandung maltodekstrin tidak berarti memiliki kandungan gula lebih tinggi. Ini bisa kita cek pada label di kemasan,” tandasnya.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta dan Perseroan Diminta Kaji Pemberian Susu Gratis, Dieksekusi 2025

Maltodekstrin sebenarnya banyak terdapat pada produk pangan.

Tidak hanya ada di susu, melainkan juga pada sereal. 

Selain itu, maltodekstrin tidak cuma ada di produk yang manis, tapi juga ada di produk yang asin/gurih seperti kaldu ayam dan kaldu jamur, karena dia berperan sebagai filler. 

Maltodekstrin telah dinyatakan aman oleh FDA dan Codex. Oleh FDA, maltodekstrin dikategorikan sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe). 

Penelitian terkini menemukan, maltodekstrin resistan bisa difermentasi di usus besar menjadi SCFA (short chain fatty acid), yang bermanfaat bagi kesehatan mikrobiota usus. 

Maltodekstrin resistan juga membantu menjaga profil tekanan darah dan lipid serta meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan makanan.

Gula salah satu nutrisi esensial, namun ada aturan penggunaan

Pada kesematan yang sama dokter spesialis anak sekaligus konsultan nutrisi dan metabolik dari FKUI, dr. Yoga Devarea Sp.A(K), menjelakan, maltodextrin adalah salah satu dari banyak sekali jenis gula. 

Gula adalah sumber karbohidrat dan termasuk nutrisi esensial, yang artinya tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh. 

“Gula berfungsi sebagai pemenuhan energi untuk mendapatkan tenaga (selain dari protein dan lemak). 

Kalau asupan kalorinya rendah, pertumbuhan terganggu sedangkan kalau berlebih kegemukan,” jelas dr. Yoga. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved