Berita Jakarta
Pihak Sekolah Diminta Datang Lebih Awal Imbas Siswi SMP jadi Korban Pencurian dengan Kekerasan
Tim sekolah diminta juga harus datang lebih pagi daripada kedatangan siswa imbas adanya pelajar yang menjadi korban pencurian dengan kekerasan.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Junianto Hamonangan
"Bukan hanya SMP Negeri 101, mungkin secara keseluruhan kami evaluasi untuk mencegah agar tidak terjadi hal yang sama," pungkas dia.
Baca juga: Berkaca Penculikan Siswi SMPN 101 Jakarta, Ini Imbauan Kasudin Pendidikan Jakbar untuk Orangtua
Sebelumnya diberitakan, Kepala Sekolah SMPN 101 Jakarta, Yuni Supangat menyampaikan klarifikasi terkait siswanya yang datang pagi buta sebelum kejadian pencurian dengan kekerasan, Kamis (25/7/2024) lalu.
Menurut dia, kejadian memang terjadi pada saat korban berangkat sekolah dan suasana langit masih gelap lantaran sehabis Subuh.
Namun, Yuni menyebut jika pihaknya tak pernah menyuruh siswanya untuk datang sehabis Subuh untuk urusan piket.
"Kami tidak pernah menugaskan anak anak untuk piket, memang kebiasaan siswa itu datang pagi sampai jam segitu udah pada datang," kata Yuni kepada Warta Kota, Kamis (1/8/2024).
Yuni berujar, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa baru dilaksanakan sekira pukul 06.30 WIB.
Namun, siswa diharapkan datang 20 menit sebelum bel sekolah dibunyikan.
Kendati demikian, banyak siswa yang memilih datang lebih awal, bahkan berbarengan dengan hilir mudiknya petugas kebersihan dan penjaga kantin sekolah bersiap-siap.
"Yang namanya sekolah itu buka pukul 06.30 WIB buka yang secara resmi, tapi karena tata tertib 20 menit, pasti 20 menit kan sebelum bel harus udah sampai sekolah," kata Yuni.
"Sementara yang namanya di sekolah ada pihak-pihak lain misalnya, kan itu masuk jadi tanggung jawab penjaga sekolah untuk melakukan pengamanan," imbuhnya.
Akan tetapi pada hari H kejadian, lanjut Yuni, satpam sekolah sedang izin lantaran kakak kandungnya mengalami sakit keras dan meninggal dunia keesokan harinya.
Sementara petugas kebersihan, tupoksinya tidak bisa merangkap menjadi petugas keamanan.
Oleh karena itu, usai insiden tersebut, Yuni mengimbau kepada seluruh siswanya termasuk guru-guru dan perugas lain agar lebih berhati-hati dengan pihak luar, apalagi orang tidak dikenal.
"Satu, ketika ada orang yang tidak dikenal maka tidak begitu percaya saja. Yang kedua, juga kepada para guru ataupun petugas itu, harus ngecek orang yang bersangkutan siapa," kata Yuni.
"Kemudian mengonfirmasi betulkah ini ada kakak atau saudara mereka, jangan sampai informasi tadi jadi tidak akurat, dikonfirmasi dahulu apabila ada sebuah informasi," pungkas dia. (m40)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
7 Orang Diduga Sebar Konten Provokatif Terkait Unjuk Rasa Berujung Ricuh di Jakarta Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Hari Pelanggan Nasional, LRT Jakarta Ingin Semakin Meningkatkan Pelayanan |
![]() |
---|
Uya Kuya Kaget Wartawan Bisa Tahu saat Datangi Polres Metro Jaktim |
![]() |
---|
18 Traffic Light di Jakarta Rusak Imbas Unjuk Rasa, Selesai Diperbaiki |
![]() |
---|
Dishub Jakarta Gercep, 18 Traffic Light Rusak Imbas Demo Rampung Diperbaiki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.