Berita Jakarta

Harga Daging Ayam Naik, Pedagang Pasar Ciracas Kesulitan Jualan

Harga daging ayam naik, pedagang Pasar Ciracas Jakarta Timur kesulitan menjual dagangan.

Wartakotalive/Miftahul Munir
KENAIKAN HARGA - Pedagang daging ayam di Pasar Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengeluhkan kenaikan harga sejak dua bulan lalu, Selasa (28/10/2025). (WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR) 

WARTAKOTALIVE.COM, CIRACAS - Harga daging ayam di Pasar Ciracas naik dari Rp50.000 ke Rp60.000, membuat pedagang kesulitan dan pembeli berkurang.

Dampaknya, warga yang datang ke pasar mengurungkan niatnya membeli daging ayam karena kenaikan harga.

Meli, salah satu pedagang daging ayam mengatakan, dirinya harus memutar otak agar dagangannya tetap laris manis meski terjadi kenaikan harga.

"Belanjanya enggak banyak-banyak. Biasanya belanjanya seberapa sekarang dikurangin gitu. Jadi biar meminimalisir barang yang sisa gitu," katanya, Selasa (28/10/2025).

Meli mengaku, biasanya ia mampu menjual daging ayam sekira 50-60 kilogram perhari.

Namun, setelah kenaikan harga secara terus menerus, pemblinya berkurang.

Baca juga: Tiga Bulan Jalan, KKMP Terancam Mati, Pengurus Harus Nombok Sendiri

Kata dia, saat ini hanya mampu menjual daging ayam sekira 30-40 kilogram saja, terpenting baginya tetap bisa berjualan.

"Untungnya kita punya langganan ya seperti rumah-rumah makan gitu jadi masih bisa muter. Kalau sisa ya saya taruh lagi," tegasnya.

Menurutnya, harga daging ayam sempat turun sekira Rp 2.000 sampai Rp 3.000. Tapi itu tidak berangsur lama karena tiba-tiba naik lebih dari Rp 5.000.

Meli menjelaskan, banyak pedagang makanan berbahan ayam memilih libur selama terjadi kenaikan harga.

Baca juga: Kembali Naik, Harga Ayam potong di Pasar Sukatani Depok Tembus Rp 42.000 per Kilogram

Tak hanya itu, para pedagang daging ayam di Pasar Ciracas juga banyak yang gulung tikar karena tak sanggup menghadapi kenyataan kenaikan harga.

"Sekarang kan pedagang ayam juga sudah banyak, di kios-kios di luar gitu ada yang jualan juga," tegasnya.

Meli menambahkan, banyak rekannya yang memilih keluar dari Pasar Ciracas karena keuntungan yang didapat tak bisa menutupi harga sewa lapak di sana.

Kendati demikian, Meli tetap bertahan di Pasar Ciracas karena sudah memiliki langganan tetap setiap harinya.

"Enggak sih, biasanya di sini saja. Cuma mungkin kalau buat buka cabang gitu ada (di luar pasar)," tuturnya. (m26)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved