Kesehatan

Mengenal VATS, Teknologi Bedah Minimal Invasif Menggunakan Video Kamera untuk Pasien Kanker Paru

Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS) merupakan penanganan kanker paru yakni bedah toraks dengan sayatan minimal dan dibantu video kamera.

|
https://www.siloamhospitals.com
Ilustrasi pemeriksaan paru-paru. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kanker paru merupakan salah satu kanker dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Faktor utama risiko kanker paru adalah kebiasaan merokok.

Selain itu, terdapat faktor risiko lainnya yang dapat memengaruhi seseorang terkena penyakit kanker paru seperti kerentanan genetik (genetic susceptibility), polusi udara, paparan zat kimia dan radioaktif, serta riwayat tuberkulosis (TB).

Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi, dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV mengatakan, ada dua jenis utama kanker paru yang dapat dibedakan berdasarkan tipe sel yang terlibat, yaitu: NSCLC merupakan jenis kanker paru yang paling umum, dengan sekitar 85 persen dari semua kasus kanker paru merupakan jenis kanker ini.

Terdapat tiga subjenis utama NSCLC, Karsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carcin). Jenis ini berkembang di bronkus besar dan sering terkait dengan seseorang yang sering merokok.

"Kemudian, Adenokarsinoma (Adenocarcinoma), yaitu jenis NSCLC yang paling umum pada perokok dan non-perokok. Biasanya berkembang di jaringan yang menghasilkan lendir di dalam paru-paru," ucap dr. Hariadi Hadibrata seperti dilansir dalam keterangan resmi RS Siloam MRCCC Semanggi, Sabtu (27/7/2024).

Selanjutnya, Karsinoma Sel Besar (Large Cell Carcinoma). Merupakan jenis NSCLC yang lebih jarang, dan sel-sel kankernya biasanya berukuran lebih besar dan memiliki bentuk yang tidak lazim.

Jenis kanker kedua adalah Small Cell Lung Cancer (SCLC). SCLC merupakan jenis kanker paru yang lebih agresif dan tumbuh dengan cepat, dengan sebanyak 15 persen dari semua kasus kanker paru adalah jenis SCLC.

"Jenis kanker ini sering dikaitkan dengan riwayat perokok jangka panjang," jelas dr. Hariadi Hadibrata.

Penanganan kanker paru

Kanker paru bisa ditangani melalui tindakan bedah kanker paru dengan sayatan besar (torakotomi) untuk membuka dan memasukkan alat bedah ke rongga dada hingga mencapai organ paru.

Tetapi kini, kemajuan teknologi medis sudah mendorong lahirnya metode bedah yang lebih modern. Inovasi teknologi bedah minimal invasif mendorong hadirnya thoracoscopy, yakni bedah toraks dengan sayatan minimal dan dibantu video kamera atau dikenal dengan nama Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).

“Bedah toraks dengan VATS dilakukan dengan memasukkan kamera video kecil dan instrumen bedah melalui lubang yang dibuat di dinding dada, kira-kira berukuran kurang lebih 5 milimeter. Penggunaan video ini bertujuan untuk membuka pandangan saat operasi, walau dengan sayatan yang kecil,” ujar dr. Hadibrata.

Gambar dari kamera akan muncul di monitor yang dapat disaksikan juga oleh tim bedah lainnya. Berbeda dari bedah terbuka, tindakan VATS hanya memerlukan sayatan kecil (sekitar 1-2 sentimeter) sehingga menjadikan risiko nyeri dan infeksi luka pasca-bedah jauh berkurang.

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV
Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi, dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV.

Menurut dr. Hadibrata, perkembangan teknologi pengolahan gambar dan cahaya penerangan dengan transmisi serat optik, membuat VATS lebih mudah dalam pengoperasian.

"Dengan memanfaatkan VATS, dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular dapat melakukan tindakan yang lebih akurat.

Manfaat VATS

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, prosedur VATS dilakukan dengan menggunakan kamera video yang mengirimkan gambar real-time dari dalam dada melalui endoskopi, memungkinkan dokter untuk melihat dan bergerak dengan presisi di dalam rongga dada tanpa membuat sayatan besar.

Berbeda dengan bedah konvensional yang memerlukan sayatan besar di dada, VATS memiliki beberapa manfaat, antara lain:

Minimal invasif, VATS melibatkan sayatan kecil, yang mengurangi risiko infeksi, nyeri, perdarahan, dan waktu pemulihan setelah operasi.

"Dari sisi pemulihan juga lebih cepat karena ukuran sayatan yang lebih kecil dan minimnya kerusakan jaringan, waktu pemulihan pasien biasanya lebih cepat daripada operasi konvensional," ucap dr. Hadibrata.

Manfaat selanjutnya dari VATS adalah minimal terhindar dari kerusakan struktural. VATS memungkinkan dokter untuk secara tepat menargetkan area yang harus ditangani, mengurangi risiko kerusakan struktural sekitarnya.

Hanya saja, lanjut dr. Hadibrata, perlu dicatat bahwa tidak setiap kasus kanker paru memenuhi syarat untuk VATS.

Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda dan dokter akan mengevaluasi setiap kasus secara individu, termasuk lokasi dan stadium kanker, sebelum menentukan apakah VATS adalah metode yang tepat untuk pasien tersebut.

Kriteria pasien VATS

Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan saat menentukan apakah seseorang cocok untuk menjalani VATS.

Kriteria ini dapat berbeda tergantung pada dokter dan kondisi pasien, tetapi berikut adalah beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi keputusan tersebut.

Lokasi dan ukuran tumor, VATS biasanya lebih efektif jika tumor berada pada lokasi yang dapat dijangkau melalui torakoskopi. Tumor dengan ukuran kecil hingga sedang, biasanya kurang dari 6 sentimeter.

Kemudian, tingkat atau stadium kanker. Dr. Hadibrata menyebutkan, bahwa VATS direkomendasikan untuk pengangkatan tumor paru stadium awal. Sedangkan untuk stadium lanjut, VATS bisa direkomendasikan untuk pemeriksaan biopsi.

Selanjutnya kriteria kondisi fisik pasien, seperti paru-paru yang baik dan kesehatan jantung yang memadai, dapat mempengaruhi kelayakan VATS.

"Pasien harus memiliki kapasitas paru-paru yang cukup untuk mengatasi prosedur VATS dan pemulihan pasca operasi," jelasnya.

Riwayat medis pasien juga menjadi pertimbangan untuk pasien kanker paru menjalani VATS, seperti usia, riwayat operasi sebelumnya, adanya kondisi medis yang berhubungan dengan risiko operasi (misalnya, penyakit jantung), dan faktor-faktor risiko lainnya akan dievaluasi untuk menentukan kelayakan VATS.

RS Siloam MRCCC Semanggi sediakan VATS

Sebagai salah satu rumah sakit swasta yang memiliki fasilitas dan alat penunjang yang lengkap untuk pasien kanker paru, RS Siloam MRCCC Semanggi juga melakukan peningkatan teknologi dengan memperkenalkan alat VATS terbaru dilengkapi dengan kamera 4K berkualitas tinggi.

Alat VATS terbaru ini memungkinkan visualisasi yang lebih detail dan akurat selama prosedur bedah thorakoskopi.

Kualitas gambar yang tajam dan jelas dari kamera 4K memungkinkan dokter untuk melihat secara mendetail struktur internal paru-paru dan dada pasien.

Dalam hal ini, adopsi teknologi kamera 4K menghadirkan keuntungan besar termasuk akurasi diagnosis dan pemilihan terapi yang tepat.

Selain itu, penggunaan kamera Cameron yang dapat berputar juga memungkinkan dokter melakukan manuver visual yang lebih fleksibel selama prosedur VATS.

Kemampuan kamera untuk berputar memungkinkan dokter melihat berbagai sudut dan kesulitan maupun tampilan yang optimal dari area yang sedang ditangani.

Hal ini dapat meningkatkan presisi pada saat menghilangkan tumor, biopsi, atau prosedur bedah lainnya.

Selain teknologi alat dan kamera yang terbaru, salah satu kelebihan yang ditonjolkan di RS Siloam MRCCC Semanggi adalah tersedianya tim multidisiplin pulmonologi. Kehadiran tim multidisiplin sangat penting dalam manajemen kanker paru dan prosedur VATS.

Kolaborasi antara dokter spesialis bedah pulmonologi dan dokter spesialis lainnya, seperti spesialis onkologi dan spesialis radiologi (radiologis), memungkinkan penilaian yang komprehensif dan perencanaan pengobatan yang terkoordinasi dengan baik. Tim multidisiplin ini dapat bekerja sama untuk memberikan perawatan yang holistik dan menyeluruh bagi pasien kanker paru.

“RS Siloam MRCCC Semanggi berfokus dalam menyediakan perawatan dan prosedur terkini serta terbaik bagi pasien kanker paru. Penerapan teknologi terbaru dan kerja sama tim multidisiplin merupakan upaya untuk meningkatkan hasil dan kepuasan pasien, serta menawarkan solusi yang optimal dalam penanganan kanker paru dengan metode VATS,” pungkas dr. Hadibrata.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved