Berita Jakarta

Pelajar Tewas Tertabrak Kereta Api di Kedoya saat Tawuran, Uus Kuswanto: yang Terlibat Cabut KJP

Tawuran pelajar terus terjadi, meski kerap makan korban jiwa. Karena itu Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto tegas, minta KJP dicabut.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyatakan pihaknya tak pandang bulu jika ada pelajar yang terlibat tawuran, segera cabut KJP. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Insiden tawuran yang berujung pada tewasnya seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) karena tertabrak kereta api, menyisakan ironi mendalam di benak masyarakat hingga saat ini.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di perlintasan Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024) malam. 

Baca juga: Tawuran di Mangga Dua Pecah Dini Hari, 11 Pemuda Berikut Celurit Diamankan Polisi

Ironisnya, siswa yang tertabrak masih mengenakan seragam sekolah putih abu-abu, begitupun dengan pelajar lain yang terlibat bersamanya.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengaku akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi mereka yang terlibat.

Ia juga meminta agar jajaran forkopimko Jakarta Barat lebih melakukan pengetatan wilayah untuk menekan kasus-kasus tawuran antar pelajar dan warga.

"Kami bersama forkopimko Jakarta Barat akan lebih memperketat pengawasan bagi warga masyarakat yang disinyalir akan melakukan tawuran," kata Uus saat dihubungi wartawan, Senin (22/7/2024).

Baca juga: Pelajar SMA Tewas Ditabrak Kereta Api saat Tawuran di Kedoya, Sempat Dimarahi Warga

"Dengan melakukan penjagaan atau pengawasan di lokasi-lokasi yang menjadi tempat rawan tawuran dengan melibatkan aparat Pemkot, TNI dan Polri," imbuhnya.

Selain itu, Uus juga meminta kerja sama warga untuk saling mengingatkan dan menjaga wilayahnya dari aksi-aksi tidak terpuji itu.

"Kami juga minta kepada seluruh warga masyarakat untuk bersama-sama menjaga wilayah agar tidak terjadi tawuran, baik tawuran antar anak sekolah maupun antar warga atau kampung," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tewas tertabrak kereta api di perlintasan Jalan Panjang, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024) malam.

Menurut Amarullah Hadi selaku penjaga pintu kereta Kedoya, korban tertabrak kereta saat tengah tawuran sewaktu azan magrib berkumandang.

Kala itu, para warga sudah memeringati para pelajar yang masih menggunakan seragam putih abu-abu itu, namun tawuran tetap berlangsung.

"Si korban tawuran dari arah seberang (Kebon Jeruk), teman-temannya di palang kereta udah saya marhin, yang 1 maju (dari Polres), musuhnya dari sana (arah Kebon Jeruk)," kata Amarullah kepada wartawan di lokasi, Kamis.

"Temannya saya marahin, ada kereta saya bilang, 'Mundur gak?', teman-temannya (yang belum tawuran), dari arah Polres langsung mundur," imbuhnya.

Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tewas tertabrak kereta api di perlintasan di Jalan Panjang, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024) malam. Amarullah Hadi selaku penjaga palang pintu kereta api Kedoya, menjelaskan korban tertabrak kereta api saat tengah tawuran dengan pelajar lainnya, sewaktu azan magrib berkumandang.
Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tewas tertabrak kereta api di perlintasan di Jalan Panjang, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024) malam. Amarullah Hadi selaku penjaga palang pintu kereta api Kedoya, menjelaskan korban tertabrak kereta api saat tengah tawuran dengan pelajar lainnya, sewaktu azan magrib berkumandang. (Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)

Amarullah berujar, tawuran pecah di palang kereta api Kedoya. Kedua kubu sekolah itu saling serang.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved