MUI Minta Warga Indonesia Waspadai Agen-agen Israel yang Menyusup ke Sekolah hingga Masjid

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk waspada sehubungan agen Israel yang sudah mulai bergerak di sekolah hingga masjid di Indonesia.

Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim, hal itu dilakukan agen Israel guna menyebarluaskan pengaruhnya.

"Upaya zionis, agen-agen zionis Israel terus bergerak, karena itulah waspadalah jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, jaga martabat, dan kedaulatan bangsa Indonesia dari pengkhianatan perjuangan," ucapnya, dalam aksi penolakan terhadap kontingen Israel di Olimpiade Paris 2024 di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024) pagi.

Ia menuturkan, beberapa warga Indonesia sudah ada yang menjadi pengkhianat dengan bertemu serta melakukan pembicaraan dengan tokoh dari Israel.

Sudarnoto lantas mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap menjaga semangat persatuan.

Langkah itu sebagai upaya mendukung perjuangan yang dilakukan Palestina untuk mencapai kemerdekaan.

Baca juga: Banyak Warga Kena DBD, Pengurus Lingkungan RT 04/04 Cilangkap Depok Gercep Fogging Lingkungan

Baca juga: Pimpinan Dekopin Sebut Kolaborasi Kalangan Muda Jadi Kunci Digitalisasi Koperasi, Ini Alasannya

"Jangan sampai ada masjid yang disusupi oleh para pengkhianat, jangan ada sekolah yang disusupi oleh pengkhianat, jangan sampai ada kampus yang disusupi oleh pengkhianat, dan jangan sampai ada ormas apapun yang disusupi oleh pengkhianat," tutur dia.

"Siapa mereka? Mereka adalah yang sudi untuk berbicara, dipengaruhi dan bekerja sama dengan agen Israel, agen zionis di Indonesia dan di mana saja, Allahu Akbar," lanjutnya. 

Dalam aksi ini, peluit ditiup dan kartu merah diangkat massa aksi dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) sebagai tanda penolakan terhadap keikutsertaan Israel di Olimpiade Paris 2024. 

Aksi tersebut dilakukan usai ARI-BP memberi pernyataan sikap soal keikutsertaan Israel dalam multi-event olahraga terbesar di dunia itu.

Pernyataan sikap kemudian dibacakan sejumlah tokoh seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Komite Pengarah ARI-BP Din Syamsuddin hingga Sudarnoto.

Teriakan 'Boikot Israel' diiringi takbir pun menggema dalam aksi penolakan terhadap kontingen Israel dalam Olimpiade Paris 2024 kali ini.

Ratusan massa yang datang membawa atribut mulai dari syal serta bendera negara Indonesia dan Palestina memenuhi kawasan tersebut.

Ada juga massa yang membentangkan kertas putih bertuliskan penolakan seperti 'Fair Play Without Israel', 'Usir Israel Dari Olimpiade'.

Berikut ini enam poin yang disampaikan ARI-BP dalam aksi pada hari ini:

1. Menolak dan mendesak Komite Olimpiade Dunia untuk menolak Kontingen Israel ikut serta pada Olimpiade Dunia di Paris 26 Juli - 11 Agustus 2024. Ajang perlombaan olahraga yang meniscayakan sportivitas dan kejujuran tidak layak diikuti oleh kontingen bangsa yang biadab menjajah, menduduki, dan melakukan genosida terhadap bangsa lain.

2. Menuntut pemerintah Prancis agar menolak memberikan atau membatalkan visa kepada kontingen Israel yang hendak bertanding di Olimpiade Paris 2024

3. Menyesalkan dan memproteskan keras kunjungan dan pertemuan warga negara Indonesia dengan petinggi Israel dan organisasi yang pro Israel. Perilaku demikian sungguh tidak bertoleransi dan berempati dengan rakyat Palestina yang menderita atas kekejaman Zionis Israel.

4. Meyakinkan Pemerintah Indonesia untuk tindak membiarkan aparat Pemerintah ataupun rakyat warga negara menjalin hubungan dengan semua pihak yang mendukung kekejaman dan kebiadaban Zionis Israel dalam bentuk apapun.

5. Menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk terus melakukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel dan pro Israel.

6. Menolak secara kategoris keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang meniadakan Negara Palestina. Kami menegaskan bahwa Negara Israel tidak ada tempat di Peta Dunia. (m31)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp