Purbaya Ultimatum Bos-bos Bank BUMN yang Tidak Salurkan Rp200 Triliun ke UMKM

WARTAKOTALIVE.COM - Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa ultimatum sejumlah Bank Himbara yang tidak menyalurkan uang pemerintah Rp200 triliun ke kredit usaha rakyat (KUR). 

Saat rapat dengan Komite IV DPD RI, Purbaya menemukan sejumlah keluhan pengusaha UMKM di daerah yang mengaku tidak bisa mendapatkan kredit dari bank-bank Himbara yang mendapatkan kucuran dana Rp200 triliun dari pemerintah. 

Temuan itu dilaporkan sejumlah anggota DPD RI ke Purbaya dalam rapat yang digelar Senin (3/11/2025). 

Anggota DPD menyebut para pengusaha UMKM di daerah mengaku tidak bisa mendapatkan KUR dari sejumlah bank Himbara. 

Bahkan sejumlah bank Himbara menyebut bahwa uang yang dikucurkan pemerintah tersebut sudah habis. 

Sementara dari laporan yang Purbaya dapat, uang tersebut belum habis diserap bank-bank Himbara tersebut.

Mendengar hal tersebut, Purbaya lantas kaget. Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu terdiam sesaat hingga memberikan ultimatum kepada bank himbara. 

“Jatah KUR sudah habis? itu informasi yang salah, karena dari catatan yang saya punya ada dana Rp284 triliun, baru dialokasikan Rp228 triliun. Jadi hampir masih ada Rp60 triliun,” ucap Purbaya seperti dimuat Youtube DPD RI. 

Namun pihak DPD RI menyanggah dari laporan pelaku UMKM, banyak yang dipersulit oleh bank untuk mendapatkan kredit.

Bahkan hal itu juga dialami di Jakarta. Pihak bank selalu beralasan bahwa kuota kredit sudah habis. 

Mendengar hal itu Purbaya kaget dan terdiam sejenak. Dia menyebut apabila temuan itu benar adanya, maka ada pihak bank yang melakukan kebohongan. 

“Berarti mereka sama ngibulnya Pak. Nanti saya periksa deh,” tegas Purbaya. 

Baca juga: Purbaya Ogah Mengemis ke Investor Asing untuk Masuk ke Indonesia​​​​​​​​​​

Purbaya kemudian terdiam sejenak hingga memberikan ultimatum kepada bos-bos bank himbara yang mendapatkan kucuran dana dari pemerintah.

“Nanti saya periksa, kalau ada bank main-main, mereka enggak aman,” janji Purbaya ke DPD RI. 

Purbaya menjelaskan bahwa uang Rp200 triliun yang dikucurkan pemerintah itu seharusnya bisa diserap UMKM lebih banyak lagi dibanding para pemodal besar.