Ledakan di SMAN 72
Polda Buka Posko untuk Korban Ledakan SMAN 72 di RS Yarsi dan RSI Jakarta
Polda Metro Jaya membuka posko pelayanan di RS Yarsi dan RS Islam Jakarta untuk korban ledakan SMAN 72 Jakarta.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, KELAPA GADING - Puluhan siswa SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara jadi korban ledakan saat tengah melaksanakan salat, Jumat (7/11/2025) siang.
Sejumlah korban dibawa ke Rumah Sakit Yarsi dan RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Bhudi Hermanto mengaku, pihaknya mendirikan posko pelayanan di kedua RS tersebut.Β
Posko tersebut untuk memastikan para korban mendapat penanganan medis yang terbaik dan berjalan lancar.
"Posko ini juga mendata dan mengetahui kondisi korban. Selain itu posko juga menyiapkan trauma healing bagi korban dan keluarga korban," katanya, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, posko ini juga akan membantu awak media dalam mendapatkan informasi terbaru tentang korban yang dirawat.
Dalam insiden ini, total korban luka ternyata mencapai 54 orang, 27 siswa berada di Rumah Sakit Islam Jakarta dan 6 siswa di Rumah Sakit Yarsi.Β
Baca juga: Dua Kali Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Sebut Terjadi Saat Khotbah Jumat Usai
Bhudi menegaskan, ada sekira 33 siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 21 lainnya sudah boleh pulang karena telah membaik.
"Jadi situasi terkini sudah aman dan dapat dikendalikan oleh Kapolda Metro Jaya," tuturnya.
Pelaku diduga korban bully
Sebelumnya, seorang siswa SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Zaki Arkan menjadi saksi atas ledakan yang terjadi area tempatnya belajar, Jumat (7/11/2025).
Ia mengatakan, terduga pelaku merupakan salah satu siswa yang sering mendapat bully dari teman-teman sekolahnya.
Zaki menyatanan, terduga pelaku selalu menyendiri karena merasa tidak sejalan dan sepaham dengan teman-teman di sekolahnya.
Baca juga: Puluhan Siswa Terluka Dalam Ledakan di SMA 72 Jakarta, Wamenko Polkam minta Masyarakat Bersabar
"Terus katanya dia punya lah kayak mau balas dendam ke korban-korbannya. Kayak pembully tapi malah ke semuanya. Nah, katanya dia tuh ngerakit bomnya sendiri," ujarnya, Jumat.
Terduga pelaku, lanjut Zaki, menaruh bahan peledak di tiga titik seperti musalah, kantin dan tempat duduk para siswa yang membullynya.
Terduga pelaku diakuinya merupakan kelas 12 dan ia tidak tahu soal keseharian dari siswa yang nekat ledakan bom.
"Soalnya dia tuh jarang kelihatan gitu. Saya gak pernah ngeliat dia. Beberapa kali ini saya tau dia," tegasnya. (m26)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
| Prakiraan Cuaca BMKG, Sabtu 8 November Jakarta Berpotensi Hujan |
|
|---|
| APMI Nilai Larangan Sponsor Rokok Bisa Melemahkan Industri Musik |
|
|---|
| Foto-foto Pengungkapan Kasus Pelanggaran Ekspor Produk CPO |
|
|---|
| Foto-foto Penjagaan Ketat Aparat Bersenjata Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Foto-foto Polda Metro Tetapkan Delapan Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/penanganan-kepada.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.