Berita Jakarta

Polisi Dalam Motif Pemukulan Pada Jurnalis Kompas TV Saat Sidang Vonis SYL

Polisi tangkap 2 orang yang aniaya jurnalis Kompas TV saat sidang vonis Syahrul Yasin Limpo di Tipikor Jakarta Pusat

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Istimewa
Sidang vonis korupsi Syahrul Yasin Limpo rusuh, seorang wartawan ditendang pria diduga preman 

Sidang vonis eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024), sedikit ricuh.

Karena setelah vonis dibacakan dan sidang beres, wartawan seolah dilarang oleh sekelompok pemuda dari organisasi masyarakat (ormas) pendukung SYL, yang ingin mewawancarai politisi Partai NasDem itu.

Baca juga: Pilunya Nasib SYL, Divonis 10 Tahun Penjara, Kini Tak Dianggap sebagai Kader NasDem Lagi

Berdasarkan ulasan Kompas.com, tiga orang oknum ormas pendukung diduga melakukan penganiayaan kepada Juru kamera Kompas TV Bodhiya Vimala.

Menurut Bodhiya, peristiwa yang dialami bermula usai hakim menyatakan sidang vonis SYL ditutup. Setelah itu, SYL dibawa keluar ruang sidang.

Beberapa saat kemudian, oknum ormas pendukung SYL yang bernama Formasi berbaris membuat barikade agar SYL mendapatkan jalan ke luar ruang sidang.

Akibatnya wartawan mengalami kesulitan untuk mewawancarai langsung SYL yang tampak cemberut akibat vonis 10 tahun penjara.

Baca juga: Tak Merasa Bersalah, SYL Justru Merasa Seperti Pemimpin Bertanggung Jawab

Aksi dorong pun sempat terjadi, ormas pendukung SYL semakin protektif dengan dorongan yang keras ke wartawan.

Akibatnya banyak wartawan yang terjatuh, termasuk Bodhiya.

Hal itu membuat alat kerja para jurnalis jadi terinjak-injak.

Alat kerja milik Bodhiya, yakni sebuah kamera mengalami kerusakan karena ditekan oleh oknum anggota ormas.

Terpicu emosi, Bodhiya kemudian meneriakkan kata "koruptor" ke oknum itu.

Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mendengarkan vonis majelis hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mendengarkan vonis majelis hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (Yulianto/Warta Kota)

Rupanya hal itu membuat sang oknum naik pitam, kemudian langsung mengejar Bodhiya dan berupaya untuk melakukan penganiayaan.

"Awalnya memang ada teriakan dari saya. Saya teriak ‘koruptor’ gitu. Lalu, ormas itu datang ke saya, coba melakukan pemukulan dan penendangan," jelas Bodhiya kepada awak media, Kamis.

Seingat Bodhiya, ada tiga oknum anggota ormas yang mengejarnya.

Ketiga orang itu ada yang melayangkan pukulan dan ada pula yang melayangkan tendangan ke beberapa bagian tubuhnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved