Pilkada 2024

Jokowi Tawarkan Kaesang jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Tunjukan Bukti, Biar Enggak Jadi Fitnah

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan sebaiknya Kaesang Pangarep dan Aboe Bakar Al Habsyi saling memberikan bukti.

Kolase foto Wartakotalive
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan sebaiknya Kaesang Pangarep dan Aboe Bakar Al Habsyi saling memberikan bukti terkait tudingan Presiden Jokowi menyodorkan nama Kaesang untuk di Pilkada Jakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengungkapkan, Presiden Joko Widodo telah menyodorkan nama putra bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk mengamankan kursi di Pilkada DKI Jakarta. 

Aboe menuturkan, tawaran untuk mengusung Kaesang tidak hanya diberikan kepada satu partai, tapi ada beberapa partai

Kemudian, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep membantah pernyataan tersebut.

Dia mengungkapkan, pernyataan sekjen PKS tersebut tidak sesuai fakta dan suatu bentuk kebohongan publik.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan sebaiknya keduanya saling memberikan bukti.

“Kalau memang benar tunjukan bukti kalau enggak cenderung ya jadi cenderung sentimen dan fitnah, di politik banyak kemungkinan. Apakah benar atu tidak dicek saja, kalau Jokowi telepon ya ada bukti. Terus datangi parpol tinggal diungkap kebenaran agar politik tidak saling menyalahkan, sebaiknya adu ide dan gagasan,” ungkap Ujang saat dihubungi, Jumat (28/6/2024).

Ujang melihat, masyarakat dapat menilai sendiri dengan dinamika politik yang terjadi. 

“Ya ini makin kencang dinamika politiknya entah siapa yang benar entah siapa yang salah, entah siapa yang berbohong. Soal bantah-bantah harus kita cermati kan tinggal dibuka saja kalau ada kebenaran ada dorongan dari Jokowi dorong Kaesang di Pilkada yang itu hanya Aboe Bakar,” ucap dia.

Baca juga: Bantah Tudingan PKS Soal Pilkada Jakarta, Kaesang Sebut PSI Punya Daya Tawar yang Kuat

Sementara itu, Apalagi, kata Kaesang, kewenangan mencalonkan pasangan cagub-cawagub berada di tangan ketua umum-ketua umum partai politik. PSI memiliki 8 kursi di DPRD Jakarta sehingga mempunyai daya tawar yang kuat.

"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada 8 kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya tidak apa-apa juga," jelas Kaesang.

Oleh karena itu, Kaesang mengingatkan sekjen PKS dan elite politik tidak perlu membawa nama Presiden Jokowi pada Pilgub Jakarta. 

Menurut dia, selaku ketum PSI, dia berwewenang menentukan siapa yang maju Pilgub DKI dari PSI.

"Sebagai ketua umum saya berwenang penuh menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh PSI. Kewenangan itu semua ada di ketua umum kok, jadi kita tunggu saja. Jangan bawa-bawa presidenlah, yang ketua umum kan saya!" ucap Kaesang.

Dia berharap berita bohong tak beredar lagi di pesta demokrasi kali ini. Menurut Kaesang, lebih bagus kalau mengelaborasi program, visi, dan misi dari para bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

"Kompetisi pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong, itu merugikan masyarakat. Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas," tutup dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved