Berita Nasional

Pengrajin Anyaman Mansiang Rasakan Manfaat Program PNM Mekaar, Omzet Yeni Tembus Rp 5 juta per Bulan

Pengrajin Anyaman Mansiang Rasakan Manfaat Program PNM Mekaar, Omzet Yeni Kini Tembus Rp 5 juta per Bulan

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Yeni Walnita, pengrajin anyaman Mansiang asal Padang, Sumatera Barat 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bersaing dengan berbagai jenis produk anyaman, pengrajin anyaman Mansiang harus terus melakukan inovasi dengan memproduksi barang yang unik dan menarik.

Dulu anyaman mansiang ini biasanya dipakai ibu-ibu sebagai tas belanja di pasar.

Kini, semakin banyak produk dari anyaman mansiang yang diminati generasi muda.

Hal ini dirasakan oleh Yeni Walnita seorang pelaku usaha ultra mikro asal Padang.

Awalnya dia membuat Kombuik, sebuah tas khas olahan tangan warga kampung Taratak Kumbang. Kombuik menjadi usaha turun temurun warga desa, namun produk yang homogen ini membuat produk mansiang kurang variatif.

Yeni pun tak kehabisan akal, dia rutin mengikuti pelatihan sejak menjadi nasabah PT Permodalan Nasional Madani, Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Kini, dia memiliki berbagai kreasi produk.

"Sejak gabung jadi nasabah Mekaar saya ikut klasterisasi daun mansiang dan peningkatan kompetensi UMKM kriya. Kalau nggak gitu saya mungkin nggak kebayang bikin produk berbagai macam kaya gini," ucap Yeni dari keterangannya, Selasa (25/6/2024).

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Petani, Pemkab Tangerang Dorong Penerapan Teknologi Pertanian Modern

Baca juga: Pakai Cara Tak Biasa, Petani di Sukatani Kabupaten Bekasi Sukses Usir Hama Tikus Pakai Burung Hantu

Aneka produk Anyaman Mansiang buatannya antara lain tas mukena, tas laptop, dompet pesta wanita, tas selempang pria, kotak tisu, pouch tumbler dan masih banyak lagi. Dengan tambahan ornamen, semakin banyak yang tertarik dengan produk kerajinan dari sejenis rumput anggota suku teki-tekian ini.

"Produk anyaman mansiang ditambahkan elemen pita, elemen bunga serta diberi warna agar terlihat menarik," tuturnya.

Berkat kegigihannya, Yeni mendapatkan omzet rata-rata hingga Rp 5 juta setiap bulannya.

Ia juga telah memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.

"Alhamdulillah sudah ada yang bantu. Di Taratak sini banyak perempuan yang sulit mencari uang. Jadi mereka bantu-bantu saya membuat kreasi anyaman," katanya.

Usaha yang dirintis Yeni tak lepas dari peran PNM yang memberikannya modal pinjaman untuk membuka usaha melalui program PNM Mekaar dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.

Pada dasarnya, nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja membuat keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan.

Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved