Berita Nasional

Jika Gus Ipul Tak Dipecat dari PBNU, Islah Bahrawi Akan Buang KTA NU Miliknya ke Laut

Islah Bahrawi mengancam, jika PBNU tak memecat Gus Ipul, dia akan membuang kartu tanda anggota NU miliknya

Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/ Miftahul Munir
PECAT SEKJEN PBNU- Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi meminta agar Sekjen PBNU Saifullah Yusuf diberhentikan dari Sekjen PBNU 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Islah Bahwari kecewa dengan langkah Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang sepakat memberikan gelar pahlawan kepada Presiden ke-2 Soeharto 

Sebagai warga NU, Islah pun meminta agar Gus Ipul dipecat dari jabatan Sekjen PBNU apabila tetap ngotot mendukung pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto

"Saya pemegang kartu anggota @nahdlatululama, dengan ini menyatakan: apabila Sekjen PBNU yang merangkap Menteri Sosial itu setuju Soeharto dijadikan pahlawan nasional, saya minta agar dia dipecat dari PBNU sesegera mungkin," tulis Islah Bahrawi dikutip dari laman X pribadinya, Kamis (30/10/2025)

Islah mengancam, jika PBNU tak memecat Gus Ipul, dia akan membuang kartu tanda anggota NU miliknya

"Jika tidak, saya akan membuang Kartu NU saya ke laut," ungkapnya

Sebelumnya, Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Syafi' Alieha, atau akrab disapa Savic Ali meminta Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hengkang dari PBNU apabila ingin Presiden ke-2 Soeharto mendapatkan gelar pahlawan. 

Kecaman Savic Ali terhadap Gus Ipul itu diawali dari pernyataan tokoh NU yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial itu terhadap wacana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto. 

Sebelumnya Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa usulan tersebut telah melalui proses panjang dan ketat sesuai mekanisme resmi. 

Gus Ipul menyebut, nama Soeharto termasuk di antara 40 tokoh nasional yang telah diusulkan Kementerian Sosial (Kemensos) kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Republik Indonesia untuk mendapat pertimbangan lebih lanjut.

Mensos mengatakan, seluruh nama termasuk Soeharto telah melalui tahapan verifikasi dan penilaian mendalam oleh tim lintas disiplin yang terdiri dari akademisi, tokoh agama, serta perwakilan daerah.

Pernyataan Gus Ipul ini lantas membuat tokoh muda NU Savic Ali meradang. 

Savic Ali yang aktivis 1998 itu pun mengecam pernyataan Gus Ipul yang juga sebagai tokoh NU. 

Sebab kata Savic, selama menjadi Presiden, Soeharto telah memimpin dengan tangan besi termasuk kepada kyai NU.

“Soeharto selama memimpin pake tangan tangan besi  (termasuk terhadap kiai-kiai) dan menghilangkan banyak nyawa rakyat sendiri,” jelas Savic Ali.

Sehingga kata Savic Ali, Soeharto tidak layak menjadi pahlawan. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved