Berita Jakarta

Jauh dari Kata Metropolis, Potret Kalideres di HUT ke-497 Jakarta Tak Berubah Layaknya Era 60an

Jauh dari Kata Metropolis, Potret Kalideres di HUT ke-497 Jakarta Mirip Era 60an, Kali Jadi Ruang Interaksi Warga hingga Anak-anak

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Potret kehidupan masyarakat di perbatasan Kalideres-Tangerang, masih hidup dengan mencuci di pinggir kali yang dekat dengan jalan raya. 

WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES - Hampir lima abad Jakarta berdiri sebagai kota metropolitan yang padat dengan kesibukan dan ragam kehidupan masyarakatnya. 

Selama berdiri, potret kemiskinan kerap menjadi isu utama dan momok paling kontroversial selama menjadi ibu kota negara. 

Meski akan berubah menjadi Daerah Khusus dengan tagar 'Kota Global', fenomena kepadatan penduduk dan strata ekonomi kelas bawah masih nampak menjamur di Jakarta

Salah satu wilayah di ujung Jakarta, tepatnya di perbatasan antara Kalideres dan Tangerang, terdapat satu wilayah yang masih memperlihatkan keterbatasan hidup di Jakarta

Penelusuran Warta Kota pada Sabtu (22/6/2024) ke wilayah RW 06 Kalideres, Jakarta Barat, misalnya.

Kondisinya hampir tak berubah sejak era tahun 60an.

Terdapat satu aliran kali yang ramai dipakai warga untuk mencuci.

Mulai dari mencuci pakaian hingga berbagai kendaraan.

Baca juga: Pimpinan KPK Ngaku Masih Bisa Tidur Nyenyak Tanggapi Survei Litbang Kompas, Said Didu: Paraaahhhh!

Baca juga: Bukan Glaukoma, Rupanya Arkus Kornea yang Buat Mata Adul Berselaput, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Anak-anak tengah berenang di kali perbatasan Kalideres-Tangerang pada Sabtu (22/6/2024).
Anak-anak tengah berenang di kali perbatasan Kalideres-Tangerang pada Sabtu (22/6/2024). (Warta Kota)

Aliran kali tersebut nampak bersebelahan dengan rumah-rumah warga dan lapak rongsokkan.

Pemisah antara kali dengan jalan raya hanyalah jembatan yang terbuat dari semen, kayu, dan besi-besi bekas buatan masyarakat. 

Namun, jembatan itu banyak yang koyak serta besinya berkarat. 

Sementara air kali yang digunakan warga untuk mencuci, memiliki warna hijau kecokelatan. 

Ait tersebut mengalir cukup tenang.

Kadang-kadang, terdapat banyak sampah dan busa sabun bekas mencuci yang mengalir melewati aliran kali bernama Bamban tersebut.

Dari yang terlihat, para warga banyak mencuci pakaian di bibir jalan raya yang beririsan dengan aliran kali Bamban.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved