Berita Nasional

Di Balik Mundurnya Ketua Otorita IKN, Luhut: Saya Kesal Mereka Tidak Mau Ambil Risiko

Luhut Pandjaitan angkat bicara terkait mundurnya dua petinggi otorita IKN. Luhut mengaku kesal karena tak mau imbil risiko.

|
Editor: Rusna Djanur Buana
Dok. BPMI Setpres via Kompas.com
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono bersama Wakil Otorita IKN Dhony Rahajoe usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai perkembangan investasi di IKN yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajaran di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (15/05/2023). Keduanya harus menunggu 11 bulan untuk mendapatkan gaji pertamanya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Pemerintah akhirnya secara terbuka memberi penjelasan mengapa dua pucuk pimpinan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe.

Melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Pemerintah menilai keduanya tidak bisa bekerja maksimal.

Seperti diketahui, Bambang Susantono mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala OIKN, sementara Dhony Rahajoe mundur dari jabatannya sebagai Wakil Kepala OIKN.

Luhut mulanya mengatakan tak ingin membuka aib orang lain. Namun, setelah itu, ia mengungkapkan pandangannya mengenai mundurnya Bambang dan Dhony.

Secara tidak langsung, Luhut menyebut OIKN di bawah kepemimpinan Bambang dan Dhony tak bisa mengambil keputusan.

"Enggak enak buka aib orang lain. Sudah lewat, lewatlah itu, tapi sebenarnya ada sesuatu yang menurut saya harusnya jauh lebih cepat penyelesaian di sana.

Tapi mereka enggak bisa buat keputusan, ya enggak jalan-jalan nanti," kata Luhut dalam acara talkshow bertajuk "Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marinves" di Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Menebak Alasan Bos IKN Mundur, Politisi PDIP dan Pengamat Sebut Stres Target, Ini Kata Raja Juli

Luhut kemudian mengungkap soal pembebasan lahan yang tak jalan di bawah kepemimpinan Bambang dan Dhony.

"Seto (Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto) itu yang pelaksana mengenai pembebasan tanah di sana, memang ya enggak jalan saja," ujar Luhut seperti dilansir Tribunnews.

Luhut kemudian mengumpamakan kepemimpinan Bambang dan Dhony di OIKN seperti ketika orang sedang makan.

Apabila seseorang sedang makan, sudah menjadi tugasnya mencampur makanan tersebut secara benar.

Lalu jika ketika makan itu menemukan jebakan misalnya ada cabainya, orang tersebut harus berani mengambil risiko dengan cara menyingkirkannya.

Luhut kesal

"Makanan sudah ada, ya lu campur yang benar. Itu tugas kau sebagai pemimpin. Ya harus berani ambil risikonya.

Mau makan, tergigit sendiri cabai, ada booby trap, ya kan bisa dipisahin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved