PPDB 2024

Legislator DKI Minta Kuota Jalur Afirmasi di PPDB Ditambah Jadi 50 Persen dan Siagakan Call Center

Komisi E DPRD DKI Jakarta sebut kuota jalur afirmasi sebanyak 25 persen yang disediakan untuk siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu masih kurang.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
dok. DPRD DKI Jakarta
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria berharap ada penambahan kuota jalur afirmasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 yang akan segera dibuka. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 akan segera dibuka.

Komisi E DPRD DKI Jakarta menilai kuota jalur afirmasi sebanyak 25 persen yang disediakan untuk siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu masih kurang.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria berharap ada penambahan kuota jalur afirmasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 yang akan segera dibuka.

Dengan demikian, peluang anak dari kalangan tidak mampu untuk bersekolah di satuan pendidik negeri bisa semakin banyak.

"Ada permintaan dari pak Sekretaris Komisi (Sekom) bahwa yang jalur afirmasi itu ditingkatkan presentasenya dari 25 persen menjadi 50 persen. Tujuannya supaya membuka ruang bagi anak didik dari kalangan tidak mampu masuk ke sekolah negeri," kata Iman pada Selasa (28/5/2024).

Menurut Iman, permasalahan kurangnya kuota bisa diatasi apabila seluruh sekolah dari tingkat TK hingga SMA atau SMK digratiskan.

Oleh karena itu, tak ada lagi masalah rebutan kursi untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri.

Baca juga: Disdik DKI Jakarta Masih Buka Pendaftaran Online Akun PPDB 2024, Begini Alurnya

"Dengan sekolah gratis, masalah di PPDB ini tidak ada lagi. Sebenarnya ini masalah daya tampung sekolah. Kalau digabungkan daya tampung negeri dengan swasta itu sebenarnya sudah cukup. Enggak ada anak-anak yang terlantar," ungkap politisi dari Partai Gerindra itu.

Fenomena rebutan kursi untuk bisa masuk sekolah negeri melalui jalur afirmasi, kata dia, sebenarnya terjadi karena orang tua siswa tidak mampu menyekolahkan di sekolah swasta.

Salah satu penyebabnya adalah biaya sekolah swasta yang tidak terjangkau orangtua murid.

“Adanya istilah rebutan inikan masalahnya karena tidak mampu kalau dia masuk ke swasta. Bukan masalah kuota bangkunya. Tapi kalau sekolah negeri masalahnya memang daya tampung,” terang Iman.

Dari informasi yang dihimpun, daya tampung Sekolah Negeri DKI Jakarta Tahun 2024 yakni 95.674 untuk tingkat SD, 71.093 tingkat SMP, 29.559 tingkat SMA, dan 20.130 tingkat SMK yang bisa didapat melalui empat jalur.

Masing-masing yakni jalur prestasi, diperuntukkan bagi siswa berprestasi.

Baca juga: Komisi E DPRD DKI Jakarta Dukung Disdik DKI Jakarta Jalankan PPDB 2024 Secara Online

Lalu, jalur zonasi, diperuntukkan bagi siswa yang berdomisili di radius terdekat sekolah.

Ada pula jalur afirmasi yang memberi kesempatan bagi anak dari keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas.

Kemudian, jalur perpindahan yang memberikan kesempatan untuk anak dari orangtua yang pindah tugas dan bagi anak guru atau tenaga kependidikan yang ingin bersekolah di tempat orangtuanya bertugas.

Baca juga: Dipanggil Komisi E Soal PPDB 2024, Disdik DKI Jakarta Pastikan Tidak Ada Jual Beli Bangku

Disdik DKI Diminta Siagakan Call Center PPDB yang Proaktif

Di sisi lain, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta diminta menyiagakan call center yang proaktif untuk menjawab pertanyaan seputar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 dengan baik.

Selama PPDB berlangsung, orang tua calon peserta didik membutuhkan informasi dan petunjuk dari panitia untuk mengatasi kesulitan yang dialami demi kelancaran pendaftaran.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, pembentukan pusat informasi sangat penting untuk memandu orangtua yang kesulitan dalam mengakses PPDB.

Langkah ini juga diyakini bisa menekan keruwetan yang dialami oleh masyarakat, apalagi yang baru pertama kali mencoba PPDB.

"Kalau nggak nanti emosi masyarakat bisa meluap-luap. Dia (masyarakat) bakal ngadunya ke dewan, ngadunya ke tempat lain akhirnya tidak terarah," kata Iman pada Selasa (28/5/2024).

BERITA VIDEO: Perdana, BNPB Bakal Ledakan Material Vulkanik di Gunung Marapi
 

Iman mengimbau, Dinas Pendidikan untuk melakukan pengecekan dan pemantauan rutin pada call center PPDB yang tersedia.

Harapannya, semua permasalahan terkait PPDB dapat teratasi dengan baik dan cepat.

"Tadi kan mereka sudah kasih tahu ternyata banyak (call center) yang belum efektif ataupun belum aktif. Makanya saya bilang yang terpenting itu. Memang tidak ada yang perfect tapi kalau ditangani cepat, respons cepat akan aman," ucap politisi Partai Gerindra itu.

Iman mengingatkan Dinas Pendidikan agar meningkatkan pelayanan dan menyiapkan sistem yang baik.

Harapannya, keluhan yang terjadi pada tahun lalu tak terulang kembali.

"Kita ingin tahu kelemahan-kelemahan apa yang sudah diperbarui, supaya nanti kedepannya itu tidak akan ada permasalahan lagi," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo menyatakan, siap melakukan evaluasi kinerja panitia PPDB tahun 2024 agar komunikasi dengan orangtua calon peserta didik berlangsung lancar.

"Usulan dan masukan itu akan kami jadikan perhatian penting selama proses PPDB berlangsung," pungkas Purwosusilo. (faf)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved